- “jatuh…bangun…jatuh….bangun…jatuh…bangun…tergengah-engah itu biasa, berhenti sejenak saat lelah…jatuh…bangun…jatuh..bangun…tak terdengar tangisan….hanya nafas yang kadang tersenggal…tetap tersenyum..”
Bisikan Hati
I.
tak tahu bagaimana lagi aku menahannya,
bingung aku dimana menyembunyikannya,
aku sayang kamu..
upsss
II.
kuselipkan rindu,
semoga engkau mengerti.
semestinya aku berdiri di beranda hatimu,
mengetuk pintu dan menyapa pagimu,
tapi aku masih disini, terpaku.
berharap lintasanmu menyentuh lembut bersama semilir angin …oh…
III.
aku masih disini, menemanimu,
dengan segenap cinta kurengkuh kerinduan,
geliat asaku kuasa gelombang, masih di sini !
IV.
mengapa aku MASIH DISINI BERSAMAMU ?
bukan karena aku tidak bisa pergi darimu,
bukan hanya karena mimpi kita,
tapi karena cinta yang menghunjam mengakar dalam,
menjalari nadi
“Lupa bagaimana menggali dan merawat tanah kelahiran adalah lupa akan diri sendiri”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar