“Lupa bagaimana menggali dan merawat tanah kelahiran adalah lupa akan diri sendiri”
Kaum Miskin Indonesia
Selasa, 21 Juli 2015
Senin, 12 Januari 2015
Strategi
Strategi
Pengertian strategi pada umumnya
berasal dari bidang militer. Kata itu berasal dari Bangsa Yunani, yang
artinya ”Kepemimpinan” atas ”Pasukan”.
Von
Clausewitz menjelaskan bahwa tujuan strategi itu sendiri bukanlah
merupakan suatu kemenangan yang tampak di permukaan, melainkan kedamaian
yang terletak di belakangnya. Pengertian ini juga sangat penting dan
erat kaitannya bagi strategi politik yang dijalankan suatu partai
politik, dalam hal ini adalah strategi yang dilakukan partai dengan cara
mempengaruhi dan merekrut individu-individu dalam masyarakat. Strategi
itu
sendiri
memiliki tujuan yang paling utama adalah “kemenangan”. Kemenangan akan
tetap menjadi fokus partai politik dalam memperoleh suara terbanyak pada
pemilihan umum dan akan berhasil memenangkan setiap calon-calon yang
diajukan partai.
Strategi Politik
Menurut Peter Schorder dalam
bukunya yang berjudul Strategi Politik, Politik Strategi politik itu
sendiri merupakan strategi atau tehnik yang digunakan untuk mewujudkan
suatu cita-cita politik. Strategi politik sangat penting untuk sebuah
partai politik, tanpa adanya strategi politik, perubahan jangka panjang
sama sekali tidak akan dapat diwujudkan. Perencanaan strategi suatu
proses dan perubahan politik merupakan analisis yang gamblang dari
keadaan kekuasaan, sebuah gambaran yang jelas mengenai tujuan akhir yang
ingin dicapai dan juga segala kekuatan untuk mencapai tujuan tersebut.
Strategi Pemilihan Umum
Bagi setiap Partai Politik
strategi dalam mengikuti atau memenangkan Pemilihan Umum adalah sesuatu
hal yang harus dimiliki dan ini juga merupakan bagian dari Grand
strategi Partai Politik, yaitu Strategi Politik. Sebuah bentuk strategi
politik yang khusus adalah strategi pemilihan umum, yang diutamakan
disini adalah memperoleh kekuasaan dan sebanyak mungkin pengaruh dengan
cara memperoleh hasil yang baik dalam pemilu, sehingga politik dapat
diwujudkan dalam suatu perubahan dalam masyarakat dapat tercapai.
Dalam
masyarakat demokratis, pemilu yang demokratis dalam berbagai bentuk dan
kemungkinannya dilaksanakan sebelum seseorang dapat mengambil alih
kekuasaan dan mendapat kemungkinan untuk memiliki pengaruh. Oleh karena
itu, pihak yang bersangkutan harus memperoleh suara yang cukup dalam
pasar pemilu agar ia dapat memiliki pengaruh. Oleh sebab itu,
pertempuran untuk memperoleh suara, pemilih harus direncanakan dengan
hati-hati dan untuk itu dibutuhkan apa yang disebut dengan ’Strategi’.
Strategi
pemilu untuk memperoleh kekuasaan seringkali dipandang sebagai hal yang
buruk, bahkan oleh partai yang bersangkutan. Tetapi tanpa adanya
kekuasaan ini bagi calon atau partai terkait, konsep politik lain yang
bukan merupakan konsep politik merekalah yang akan diterapkan. Padahal
konsep politik lain itu menurut pandangan para politisi, suatu partai
biasanya lebih buruk daripada konsep mereka sendiri. Ada beberapa konsep
strategi politik dalam upaya pemenangan pemilu.
Jenis-jenis Strategi
Menurut Peter Schorder Strategi terbagi dua yaitu (1) Strategi Ofensif, dan (2) Strategi defensif.
1.
Strategi Ofensif adalah strategi memperluas pasar dan strategi menembus
pasar. Dalam strategi ofensif yang digunakan untuk mengimplementasikan
politik, yang harus dijual adalah perbedaan terhadap keadaan yang
berlaku saat itu serta keuntungan-keuntungan yang dapat diharapkan.
Strategi
ofensif ini sangat dibutuhkan, misalnya apabila suatu partai ingin
menambah atau meningkatkan jumlah massa pemilihnya. Dalam hal ini harus
ada lebih banyak orang yang memiliki pandangan dan pemikiran yang
positif terhadap partai tersebut, sehingga nantinya kampanye yang akan
dilaksanakan partai politik akan dapat berhasil.
1.Strategi Perluasan Pasar
a. Dalam Kampanye Pemilihan Umum
Strategi
perluasan pasar yang ofensif bertujuan untuk membentuk kelompok pemilih
baru disamping para pemilih yang telah ada. Oleh sebab itu, harus ada
suatu penawaran yang lebih baik bagi para pemilih yang selama ini
memilih partai pesaing. Strategi semacam ini perlu dipersiapkan melalui
sebuah kampanye, untuk menjelaskan kepada publik tentang penawaran baru
dan penawaran mana saja yang lebih baik dibanding dengan penawaran
partai-partai lainnya. Perluasan pasar tidak mungkin dapat dicapai
dengan isu atau agenda yang tidak bermutu.
b. Dalam Implementasi Politik
Dalam
hal ini, produk baru yang ditawarkan yaitu politik baru atau lebih
tepatnya keuntungan yang dihasilkan politik baru tersebut harus lebih
diperhatikan. Untuk itu, pertama-tama politik harus dirumuskan secara
jelas. Politik yang belum rampung sama sekali tidak menariknya dengan
produk yang belum rampung. Dalam hal ini pihak eksekutif sering sekali
bertindak salah karena produk dan keuntungan yang ditawarkannya tidak
dirumuskan secara jelas sehingga tidak dapat dimengerti oleh warga.
Sebelum pelaksanaan, perlu dilakukan pekerjaan pada hubungan
kemasyarakatan yang baik, karena apabila hal ini tidak dilakukan, proyek
tersebut sewaktu-waktu dapat saja didiskriminasikan.
2. Strategi Menembus Pasar
Strategi
menembus pasar bukan menyangkut ditariknya pemilih lawan atau warga
yang selama ini tidak aktif dengan memberikan penawaran yang lebih baik
atau baru, melainkan” penggalian potensi” yang sudah ada secara optimal.
Hal ini salah satu contohnya adalah menyangkut pemasaran
program-program yang dimiliki secara lebih baik dan peningkatan
intensitas keselarasan antara program dan individu terhadap, seperti
halnya memperbesar tekanan terhadap kelompok-kelompok target.
2.
Strategi defensif akan muncul ke permukaan, misalnya apabila partai
pemerintahan atau koalisi pemerintahan yang terdiri atas beberapa partai
ingin mempertahankan mayoritasnya. Selain itu, strategi defensif dapat
muncul apabila sebuah pasar tidak akan dipertahankan lebih lanjut dan
penutupan pasar ini diharapkan membawa keuntungan sebanyak mungkin.
1. Strategi Mempertahankan pasar
Ini
merupakan suatu strategi yang khas untuk mempertahankan mayoritas
pemerintah. Dalam kasus semacam ini, partai akan memelihara pemilih
tetap mereka, dan memperkuat pemahaman para pemilih musiman mereka
sebelumnya pada situasi yang berlangsung. Partai yang ingin
mempertahankan pasar, akan mengambil sikap yang bertentangan dengan
partai-partai yang menerapkan strategi ofensif.
Dalam
hubungannya dengan aliansi, partai-partai yang menerapkan strategi
defensif menjalankan sebuah pemeliharaan secara intensif terhadap
multipikator yang ada serta menawarkan insentif kepada mereka. Data-data
tentang keberhaasilan yang diperoleh disebarluaskan ke lingkungan
sekitar. Investigasi terutama dilakukan di bidang kehumasan. Dalam
organisasi, proses semakin dipermudah, rutinitas dikembangkan dan dengan
demikian pengeluaran ditekan.
Metoda Perencanaan Strategi
Dalam proses proses perencanaan
strategi pola yang diutamakan adalah pola perencanaan berdasarkan SWOT .
Proses perencanaan strategi dalam SWOT adalah strenghts, weakneeses,
oportunitie dan treaths (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman).
Menurut SWOT perencanaan yang baik bekerja dalam dua bidang. Bidang
pertama, perencanan strategi membuat gambaran jelas mengenai arah yang
hendak dituju (visi dan apa yang menjadi tujuan dan alasan eksistensi
organisasi tersebut). Berdasarkan visi dan tugas ini perencanaan
strategi mengembangkan tujuan yang merupakan hasilakhir yang akan dapat
diukur dan menunjukan apakah organisasi terkait makin mendekati visi dan
tujuan utama atau malah menjauhinya. Dalam bidang kedua, perencanaan
strategi berusaha mengambarkan pada dasar realitas lingkungan kerja. Ada
dua lingkungan semacam ini : yang pertama adalah lingkungan ekternal
yang merupakan wilayah dimana pihak lain mempengaruhi atau dipengaruhi
oleh organisasi tersebut,dan yang kedua lingkungan internal yang terdiri
dari sumber – sumber daya, kekuatan serta berbagai kemungkinan dan
tuntutan dari organisasi itu sendiri. Analisis dalam perencanaan politik
SWOT adalah menjalin bidang pembentukan visi atau pembentukan tujuan
dan analisis lingkungan sekitar, organisasi harus mengembangkan pilihan
strategis atau jalan alternatif untuk mencapai tujuan akhir. Dengan
memperbandingkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi,
pilihan semacam ini dapat dikembangkan. Analisa SWOT terdapat empat
kombinasi yang dilakukan :
1.
Strategi Kekuatan – Kemungkinan ; bagaimana kekuatan dapat digunakan
untuk memperoleh keuntungan dari berbagai kemungkinan pengembang.
2.
Strategi Kekuatan – Ancaman ; bagaimana kekuatan dapat dimanfaatkan
untuk mengatasi ancaman yang dapat menghalangi pencapaian tujuan dan
kesempatan.
3. Strategi
Kelemahan – Kemungkinan ; bagaimana kelemahan dapat diatasi untuk
memperoleh keuntungan dari berbagai kemungkinan pengembang.
4.
strategi Kelemahan – Ancaman ; bagaimana kelemahan dapat di atasi untuk
mengatasi ancaman yang dapat menghalangi pencapaian tujuan dan
kesempatan.
Langganan:
Postingan (Atom)