Kaum Miskin Indonesia

Kaum Miskin Indonesia
Perjuangan kita tak akan sia-sia. Asalkan kita tahu dari mana kita berasal (diktum sokrates), dan kemana tujuan kita (aquinas), serta dimana kita akan berhenti (Honing A Bana).

Jumat, 05 Oktober 2012

Makloemat Pemuda Indonesia




WARISI API SUMPAH PEMUDA!”
(warpisuda!)

Bangun politik persatuan pemuda!
Percepatan alih generasi kepemimpinan politik untuk pemuda!
    lawan neo-liberalisme dan feodalisme untuk keadilan sosial bangsa!

Tujuh puluh sembilan tahun sudah sumpah untuk satoe tanah air, satoe bangsa dan menjunjung tinggi bahasa Indonesia yang disuarakan kaum muda saat itu menjadi prinsip pokok perjuangan kearah pembentukan negara bangsa. Garis politik persatuan yang tercermin dari sumpah yang dinyatakan pada tanggal 28 Oktober 1928 tersebut pada hakikatnya adalah sebuah kesadaran bersama atas situasi tata kehidupan berwatak kapitalistik serta belitan feodalisme yang menghambat kemajuan.

Hari ini, sumpah yang melibatkan segenap unsur pemuda itu, makin menemukan relevansinya. Belum hilangnya struktur penghisapan kapitalisme yang hadir dalam setiap agenda-agenda pembangunan bercorak neoliberal, pembatasan peran negara dalam mengatur sistem investasi, eksploitasi sumberdaya alam serta pengadaan barang dan jasa publik oleh korporasi global, terbukti menyebabkan ketimpangan struktur sosial dimana jurang kaum melarat dengan kaum berpunya semakin lebar. Negara yang seharusnya menjadi pelindung segenap tumpah darah rakyatnya, lemah tak berdaya menghadapi desakan-desakan agenda global.

situsasi diatas diperparah dengan lemahnya kepemimpinan politik saat ini. lambannya alih generasi dalam kepemimpinan, lahir dari tata hubungan sosial bercorak feodalistik. keengganan memberikan kesempatan serta tidak sepenuh hatinya para generasi terdahulu dalam mendorong akselerasi berkembangnya tunas-tunas bangsa adalah bagian dari ekspresi feodalisme saat ini. keterlibatan pemuda dalam pengambilan keputusan strategis dalam konteks arah perubahan bangsa masih dalam posisi pinggiran alias pelengkap sekaligus pemanis dari proses yang berdampak panjang itu.

inilah situasi yang sebangun dengan fase sumpah pemuda 1928. tata kehidupan bercorak neoliberal yang penuh penghisapan dari luar serta feodalisme akut dari dalam, masih menjadi hambatan besar bagi kemajuan bangsa. berangkat dari sutiasi objektif diatas, maka kami para pemuda Indonesia menyampaikan makloelat.

kami pemuda Indonesia bertekad untuk ;

Membangun semangat baru, semangat politik persatu`n
Mempercepat alih kepemimpinan, kepemimpinan ditangan pemuda
Meretas struktur sosial baru, struktur sosial anti neoliberalisme dan feodalisme


  • Dedy Rachmadi (ketua Presidium GMNI)
  • Hery haryanto Azumi (ketua PB PMII)
  • Fajar D Zulkarnaen (ketua PB HMI)
  • Goklas Nababan (ketua PP GMKI)
  • Tommy (ketua PP PMKRI)
  • Amiruddin (ketua DPP IMM)
  • I Wayan Sudane (PP KMHDI)
  • Eko (PP HIKMAHBUDHI)

Tidak ada komentar: