Kaum Miskin Indonesia

Kaum Miskin Indonesia
Perjuangan kita tak akan sia-sia. Asalkan kita tahu dari mana kita berasal (diktum sokrates), dan kemana tujuan kita (aquinas), serta dimana kita akan berhenti (Honing A Bana).

Minggu, 23 September 2012

KOPI, NGANTUK, DAN CINTA

Kopi = Makanan Penunjuk Cinta dan Pengusir kantuk.

"Wahai orang-orang yang asyik dalam cinta sejati dengan-Nya, kopi membantuku mengusir kantuk. Dengan pertolongan Allah, kopi menggiatkanku taat beribadah kepada-Nya di kala orang-orang sedang terlelap."
--Abu Hasan asy-Syadziliy, penemu kopi dan seorang Imam, tokoh Sufi.

"Janganlah kau mencelaku karena aku minum kopi, sebab kopi adalah minuman para junjungan yg mulia. [Qahwah (kopi)], qaf adalah quut (makanan), ha adalah hudaa (petunjuk), wawu adalah wud (cinta), dan ha adalah hiyam (pengusir kantuk)." --Abu Hasan asy-Syadziliy.

"Wahai "qahwatul bunn" (kopi)! Qaf di awalmu adalah quds (kesucian), huruf ke-2 ha adalah hudaa (petunjuk), dan huruf ke-3 adalah wawu. Huruf ke-4 adalah ha, berikutnya alif adalah ulfah (keakraban), lam sesudahnya adalah lutfh (belas kasih dari Allah). Ba adalah basth (kelapangan), dan nun adalah nur (cahaya).
Oh kopi, kau laksana purnama yg menerangi cakrawala."
--Syeikh Abu Bakr bin Abdullah al-Idrus, penyebar kopi.

Kopi memang hitam tapi menyalakan semangat,
bahkan memancarkan cahaya.
Hitamnya kopi membuat hati orang-orang kelas tinggi memutih,
sehingga mereka terpuji melebihi kebanyakan manusia.

[Syeikh Umar bin Abdullah Bamakhramah/Syeikh Abdul Mu'thiy bin Hasan bin Abdullah bin Ahmad Bakatsir al-hadramiy.]



MARI MEMBAHAS CINTA...EH KOPI..!!

Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab, qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.

Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etipoia di Benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).


SEJARAH

Sejarah penemuan kopi telah dimulai ribuan tahun lalu.
Berikut sejarahnya secara singkat:

* 1000 SM : Saudagar Arab membawa masuk biji kopi ke daerah Timur Tengah dan membudidayakannya untuk pertama kalinya dalam sejarah.
* 1453 : ottoman Turki memperkenalkan minuman kopi di Konstantinopel. Di sana dibuka kedai kopi pertama di dunha bernama Kiva Han pada tahun 1475.
* 1511 : Kopi dianggap minuman yang suci oleh Sultan Mekkah sebagai tindak lanjut dari aksiKhait Beg yang ingin melarang peredaran kopi.
* 1600 : Paus Clement VIII mengizinkan umat Kristiani untuk meminum kopi setelah timbul berbagai perdebatan karena minuman ini berasal dari imperium Ottoman yang merupakan bangsakafir. Pada tahun yang sama, minuman kopi masuk ke Italia.
* 1607 : Kapten John Smith memperkenalkan minuman kopi di Amerika Utara saat bertugas untuk menemukan koloni Virginia di Jamestown.
* 1645 : Kedai kopi pertama di Italia dibuka.
* 1652 : Kedai kopi pertama di Inggris dibuka dan segera menjamur ke berbagai pelosok di setiap daerah.
* 1668 : Bir tergantikan oleh kopi sebagai minuman terfavorit di New York.
* 1672 : Kedai kopi pertama di Paris dibuka.
* 1675 : Franz Georg Kolschitzky menemukan biji kopi dan mengklaimnya sebagai hadiahnya saat terjadi perang di Viena. Setelah itu, ia membuka kedai kopi di Eropa Tengah dan menjual minuman kopi yang telah disaring, diberi pemanis, dan susu.
* 1690 : Bangsa Belanda mulai mendistribusikan dan membudidayakan biji kopi secara komersial di Ceylon dan Jawa.
* 1714 : Gabriel Mathieu do Clieu berhasil mencuri biji kopi dari suguhan bangsawan Belanda kepada Raja Perancis Louis XIV dan menanamnya di Martinik yang merupakan sumber dari 90% jenis tanaman kopi di dunia saat ini.
* 1721 : Kedai kopi pertama di Berlin dibuka.
* 1727 : Era industri kopi di Brazil dimulai dan hal ini dipelopori oleh Letnan Kolonel Francisco de Melo Palheta.
* 1775 : Sang Frederick dari Prusia memblok semua import kopi hijau yang kemudian dengan segera dikecam oleh masyarakatnya.
* 1900 : Perusahaan Hill Bros. mengomersialkan minuman kopi kalengan.
* 1901 : Satori Kato berhasil memproduksi minuman kopi cepat saji.
* 1903 : Ludwig Roselius, seorang keturunan Jerman berhasil memisahkan kafein dari biji kopi dan menjual produknya dengan nama Sanka di Amerika Serikat.
* 1920 : Penjualan kopi di Amerika Serikat meningkat tajam.
* 1938 : Perusahaan Nestle mengkomersilkan produk kopinya yang bernama Nescafe di Swiss.
* 1946 : Achilles Gaggia berhasil membuat kopi mokacino untuk pertama kalinya.


JENIS-JENIS MINUMAN KOPI

Minuman kopi yang ada saat ini sangatlah beragam jenisnya.Masing-masing jenis kopi yang ada memiliki proses penyajian dan pengolahan yang unik. Berikut ini adalah beberapa contoh minuman kopi yang umum dijumpai:

* Kopi hitam, merupakan hasil ektraksi langsung dari perebusan biji kopi yang disajikan tanpa penambahan perisa apapun.

* Espresso, merupakan kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi menggunakan uap panas pada tekanan tinggi.

* Latte (coffee latte), merupakan sejenis kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara susu dan kopi 3:1.

* Café au lait, serupa dengan caffe latte tetapi menggunakan campuran kopi hitam.

* Caffè macchiato, merupakan kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara kopi dan susu 4:1.

* Cappuccino, merupakan kopi dengan penambahan susu, krim, dan serpihan cokelat.

* Dry cappuccino, merupakan cappuccino dengan sedikit krim dan tanpa susu.

* Frappé, merupakan espresso yang disajikan dingin.

* Kopi instan, berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan digranulasi.

* Kopi Irlandia (irish coffee), merupakan kopi yang dicampur dengan wiski

* Kopi tubruk, kopi asli Indonesia yang dibuat dengan memasak biji kopi bersama dengan gula.

* Melya, sejenis kopi dengan penambahan bubuk cokelat dan madu.

* Kopi moka, serupa dengan cappuccino dan latte, tetapi dengan penambahan sirup cokelat.

* Oleng, kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai, dan wijen.

* Kopi Luwak , adalah seduhan kopi menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak/musang kelapa


RAHASIA DIBALIK KOPI :

# Membantu Anda untuk bisa berpikir lebih cepat;
# Mencegah gigi berlubang;
# Melegakan napas penderita asma;
# Membuat badan tidak cepat lelah;
# Meningkatkan rasa riang, segar, dan enerjik;
# Mengurangi risiko terkena osteoporosis;
# Meningkatkan penampilan mental dan memori otak;
# Menangkal radikal bebas dan menghancurkan molekul yang dapat merusak sel DNA;
# Melindungi jantung dan menghindari kanker;
# Mengurangi risiko pengidapan diabetes;
# Parkinson jarang ditemukan pada orang yang minum kopi secara teratur;
# Membuat sperma “berenang” lebih cepat dan mampu meningkatkan kesuburan pria
*Minum kopi panas atau dingin mempercepat laju pembakaran kalori, sehingga melangsingkan tubuh.


SEKILAS TENTANG KOPI LUWAK

Kopi Luwak adalah seduhan kopi menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak/musang kelapa.
Biji kopi ini diyakini memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak. Kemasyhuran kopi ini di kawasan Asia Tenggara telah lama diketahui, namun baru menjadi terkenal luas di peminat kopi gourmet setelah publikasi pada tahun 1980-an. Biji kopi luwak adalah yang termahal di dunia, mencapai USD100 per 450 gram.

Asal mula Kopi Luwak terkait erat dengan sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-18, Belanda membuka perkebunan tanaman komersial di koloninya di Hindia Belanda terutama di pulau Jawa dan Sumatera. Salah satunya adalah bibit kopi arabika yang didatangkan dari Yaman. Pada era "Tanam Paksa" atau Cultuurstelsel (1830—1870), Belanda melarang pekerja perkebunan pribumi memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi, akan tetapi penduduk lokal ingin mencoba minuman kopi yang terkenal itu. Kemudian pekerja perkebunan akhirnya menemukan bahwa ada sejenis musang yang gemar memakan buah kopi, tetapi hanya daging buahnya yang tercerna, kulit ari dan biji kopinya masih utuh dan tidak tercerna. Biji kopi dalam kotoran luwak ini kemudian dipunguti, dicuci, disangrai, ditumbuk, kemudian diseduh dengan air panas, maka terciptalah kopi luwak. Kabar mengenai kenikmatan kopi aromatik ini akhirnya tercium oleh warga Belanda pemilik perkebunan, maka kemudian kopi ini menjadi kegemaran orang kaya Belanda. Karena kelangkaannya serta proses pembuatannya yang tidak lazim, kopi luwak pun adalah kopi yang mahal sejak zaman kolonial.

Luwak, atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya. Luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul masak sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar berrama kotoran luwak. Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami dalam perut luwak. Dan konon, rasa kopi luwak ini memang benar-benar berbeda dan spesial di kalangan para penggemar dan penikmat kopi.
sumber : kuwu gaul

http://news.okezone.com/read/2010/08/31/337/368492/337/soekarno-pernah-ke-portugal-demi-4-wni

http://news.okezone.com/read/2010/08/31/337/368492/337/soekarno-pernah-ke-portugal-demi-4-wni

Salah satu tokoh penting dalam upaya pelurusan sejarah tempat kelahiran Bung Karno adalah Pieter A Rohi. Veteran perang yang juga jurnalis senior di Surabaya ini bisa dikatakan sebagai salah satu inisiator pelurusan sejarah kelahiran Bung Karno.

Selain karena Bung Karno adalah tokoh besar, ternyata Pieter memiliki kenangan pribadinya terhadap Soekarno. Pada 1959, kakak kandung Pieter bersama dengan tiga orang lainnya mengibarkan bendera merah putih di Viqueque Timor Leste.

Mereka berempat, lanjut Pieter, akhirnya ditangkap oleh tentara Portugal dan kemudian dipenjarakan di Angola, Afrika. Maklum saja, pada jaman itu tanah Timor Leste masih dalam pengaruh Portugal.

“Mendengar ada empat orang warga negara Indonesia yang ditahan oleh Pemerintah Portugal, Soekarno langsung berangat ke Lisabon untuk menemui Presiden Salazar saat itu,” ujar Pieter di Surabaya, Selasa (31/8/2010).

Bung Karno lantas meminta kepada Salazar untuk membebaskan empat orang warga negara Indonesia yang ditahan di Angola. “Bandingkan dengan sekarang yang ratusan orang terancam hukuman mati, tapi pemerintah diam saja,” sesal Pieter.

Usaha untuk meluruskan sejarah Soekarno, bukan kali ini saja dilakukan oleh Pieter A. Rohi. Sebelumnya dia juga pernah terlibat dalam kasus pembakaran buku sejarah yang menuliskan tentang Soekarno. Buku ini dituliskan oleh sejarawan Anhar Gonggong.

“Dalam buku itu dituliskan Soekarno sebagai seorang pengkhianat dan koruptor. Siapa yang tidak marah coba pemimpinnya dikatakan seperti itu,” ujar Pieter.
diambil dari sumber http://news.okezone.com/read/2010/08/31/337/368492/337/soekarno-pernah-ke-portugal-demi-4-wni

PERAN STRATEGIS PEREMPUAN DALAM PELAYANAN PUBLIK


Oleh : Nery Widya Ramailis
(Note : Tulisan ini telah dimuat di Media Harian “Haluan Riau” Pada Hari Jumat, 25 November 2011)
NEWIDRA
NEWIDRA
Realitas kehidupan perempuan Indonesia yang masih banyak mengalami pengekangan, penindasan, diskriminasi bahkan pembodohan. Hal tersebut didasarkan pada pengalaman-pengalaman dan kenyataan yang dapat kita lihat bersama pada saat sekarang ini. Berdasarkan data statistik penduduk, menurut publikasi BPS pada bulan Agustus 2010, jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan.
Hal ini berarti di Indonesia jumlah perempuan cukup tinggi dan hampir mendekati banyaknya jumlah laki-laki. Dengan jumlah perempuan yang demikian besar maka potensi perempuan perlu lebih diberdayakan sebagai subyek maupun obyek pembangunan bangsa. Peranan strategis perempuan dalam menyukseskan pembangunan bangsa dapat kita lihat contoh dalam hal pelayan publik dapat dilakukan melalui;
Pertama, peranan perempuan dalam keluarga Perempuan merupakan benteng utama dalam keluarga. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dimulai dari peran perempuan dalam memberikan pendidikan kepada anaknya sebagai generasi penerus bangsa. Kedua, peranan perempuan dalam Pendidikan. Jumlah perempuan yang demikian besar merupakan aset dan problematika di bidang ketenaga kerjaan. Dengan mengelola potensi perempuan melalai bidang pendidikan dan pelatihan maka tenaga kerja perempuan akan semakin menempati posisi yang lebih terhormat untuk mampu mengangkat derajat bangsa. Ketiga, peranan perempuan dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi akan memacu pertumbuhan industri dan peningkatan pemenuhan kebutuhan dan kualitas hidup. Di sektor ini perempuan dapat membantu peningkatan ekonomi keluarga melalaui berbagai jalur baik kewirausahaan maupun sebagai tenaga kerja yang terdidik.
Nah sekarang muncul pertanyaan mengapa perempuan harus dilibatkan dalam persoalan pelayan publik dan peran seperti apa yang dilakukan oleh perempuan dalam hal pelayanan publik khususnya di bidang pendidikan?
Untuk menjawab sejauh mana keterlibatan peran perempuan dalam hal pelayanan publik, khususnya di bidang pendidikan terlebih dahulu dapat kita pahami apa yang dimaksut dengan pelayanan publik itu sendiri. Berbicara mengenai defenisi pelayanan publik, secara luas pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah, dan lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam bentuk barang dan jasa baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan perundang -undangan.
Dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia, mengejar ketertinggalan di segala aspek kehidupan dan menyesuaikan dengan perubahan global serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bangsa Indonesia melalui DPR dan Presiden pada tanggal 11 Juni 2003 telah mensahkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yang baru, sebagai pengganti Undang undang Sisdiknas Nomor 2 Tahun 1989. Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 yang terdiri dari 22 Bab dan 77 pasal tersebut juga merupakan pengejawantahan dari salah satu tuntutan reformasi yang marak sejak tahun 1998. Perubahan mendasar yang dicanangkan dalam Undang-undang Sisdiknas yang baru tersebut antara lain adalah demokratisasi dan desentralisasi pendidikan, peran serta masyarakat, tantangan globalisasi, kesetaraan dan keseimbangan, jalur pendidikan, dan peserta didik.
Dari pertanyaan di atas sudah nampak jelas bahwa peranan dan keterlibatan perempuan dalam hal pelayanan publik sangat begitu penting guna untuk menentukan arah dan tujuan bangsa ke depan khususnya dibidang pendidikan, sebagai contoh yang telah dijelaskan pada tulisan di atas dimana perempuan memegang peran yang cukup vital dari hal yang sekecil-kecilnya mulai dari peranan seorang ibu sebagai seorang pendidik di ruang lingkup keluarganya dan peranan perempuan sebagai aspek pendidik di ruang lingkup sekolah (guru). Charles Fourier (buku sarinah hal 17) mengatakan; “Bahwa tinggi rendahnya tingkat kemajuan suatu masyarakat, adalah ditetapkan oleh tinggi rendahnya tingkat kedudukan perempuan didalam masyarakat itu”.
Penulis, Mantan Sekcab GMNI Kota Pekanbaru dan
Mahasiswi kriminologi UIR

Soko Guru Revolusi

Mengenal Ideologi Bung Karno (bag : 3)




WANTARA, Jakarta
                Sebagaimana di utarakan Bung Karno, dalam “Mencapai Indonesia Merdeka” bahwa di seberang jembatan emas itu nanti,  jangan sampai kereta kemerdekaan dikuasai oleh unsur non-Marhaen. Artinya, Bung Karno sudah memperkirakan bahwa dalam Indonesia Merdeka itu nanti, akan muncul kekuatan yang akan merigukan kaum Marhaen.
Terbukti, setelah kemerdekaan dicapai,  lewat bebagai kompromi dengan Belanda, hingga posisi Republik di tahun 1950 sampai 1959, adalah kekuatan liberal-kapitalis, mengakibatkan kedudukan kaum tani dan kaum buruh sangat tertekan. Semangat revolusi empat - lima (1945-red) sudah disingkirkan, gagasan-gagasan demokrasi liberal dengan sistim ekonomi kapitalis  dikembangkan.
Terhadap penyelewengan dari jiwa revolusi itu lah Bung Karno, pada tahun 1959 mendekritkan kembali berlakunya UUD Dasar 1945. Sejak saat itu, revolusi Indonesia dijalankan kembali. Ketika itu lah ideologi Marhaenisme dalam modus yang sesuai dengan suasana politik dijalankan.
Kaum tani yang tertindas diangkat melalui Undang-Udang Pokok Agraria (UUPA). Sementara kaum buruh teraniaya diberi kekuatan lewat dewan perusahaan. Memang yang menelorkan UUPA adalah DPR dengan usul Menteri Agraria. Akan tetapi, sebelum diputuskan lembaga tertinggi itu, PNI serta aparatnya di Eksekutif dan Legeslatif, sudah menyiapkan RUU, sehingga UUPA menjadi undang-undang.
Marhaenisme di tahun 1960-an, tidak saja bergerak secara gerakan politik oleh partai, Marhaenisme juga telah diterapkan lewat aparatur negara. Dengan demikian posisi kaum tani sudah benar-benar sebagai soko guru revolusi, yaitu merombak sistem hukum pertanahan di Indonesia, sehingga kaum tani semakin menonjol di tengah-tengah bangsa.
Hal serupa terjadi di sektor perburuan. Sejak dibentuknya Dewan Perusahaan maka, dalam setiap Perusahaan Negara, wakil buruh harus ada duduk di Dewan Direksi dan pendapatnya harus dipertimbangkan. Oleh karena itu, pada periode 1959-1965, peran kaum buruh dan kaum tani sanga besar,  sehingga pada tahun 1963 Bung Karno, berkata “buruh dan tani adalah soko guru revolusi”.
Marhaenisme yang bersokogurukan kaum buruh dan tani, telah berupaya agar  di seberang jembatan emas kereta dikuasai oleh si Marhaen, dengan tetap mempertahankan “kesadaran kelas” bukan “pertentangan kelas”.
Melaksanakan revolusi dengan konsep Marhaenis dalam negara yang sudah merdeka, sesungguhnya jauh lebih mudah daripada di dalam kekuasaan penjajah. Marhaenisme juga telah menjalar ke lembaga DEPERNAS (Dewan Perusahaan Nasional), yang melahirkan “Pola Pembangunan Semesta Berenca” 8 tahun yang lebih mengutamakan pembangunan mental sebelum melakukan pembangunan material.
Ketika Bung Karno, “mensamen-bundeling” (menyatukan-red) semua potensi nasional dalam membangun bangsa, termasuk lewat pola pembangunan semesta berencana, nama Marhaenisme tidak disebutkan, akan tetapi setiap kaum Marhaenis tahu benar bahwa pola itu adalah pola yang digagas oleh asas Marhaenisme, terutama asas perjuangan untuk mencapai tujuan, yaitu masyarakat Marhaenis.
Pada tahun 1965, Bung Karno menyimpulkan seluruh jajarannya itu pada 5 poin yaitu : 1. Nasakom, 2. Pancasila, 3. Manipol, 4. Trisakti, 5. Berdikari, yang akan kita bahas dalam penjesan khusus di edisi mendatang. Merdeka !!!!! (bersambung). 
          Oleh : Bahcrum Musa
        Aktivis Pemuda Marhaenis
 

MARHAENISME: KONSEPSI EKONOMI YG SARAT NILAI FILSAFAT



seperti yg sudah saya utarakan sebelumnya, filsuf dan orang yg berpikir bijak akan mengatakan semua konsep dan ide utk "kesejahteraan" pada dasarnya hanyalah utopia belaka... entah itu Marhaenisme, Sosialisme, Liberalisme, dll, pada dasarnya hanyalah "mimpi yang diteorikan"... tetapi, letak intinya bukan pada utopis atau tidaknya tujuan, tetapi usaha membentuk sintesis yg nyata dan terejawantah dari sebuah konsep yg utopia....

Marhaenisme merupakan sebuah konsep ekonomi ala Soekarno (dgn berbagai nasehat dari Tan Malaka, Hatta, dan "kamerad-kamerad" seperjuangannya).... saya kurang banyak dapat info ttg Marhaenisme (karena rezim Orde Baru "berhasil" mencanangkan de-Soekarno-isasi di Indonesia).... oleh sebab itu, saya hanya mengutarakan apa yg saya temui di buku-buku yg salah satunya pasti menarik bagi agan, yaitu buku "Persoalan Ekonomi Sosialis di Indonesia" karya Mohammad Hatta (ex-Wapres RI)



APA BEDANYA KITA DGN AMERIKA BILA KITA MAJU?

gw sengaja meletakkan sub-judul ini di awal, karena gw pernah dapet pertanyaan seperti ini ketika diskusi....

yap, seandainya kita berhasil memakai marhaenisme dan membuat Indonesia menjadi maju, bukankah kita juga akan menindas masyarakat negara lain atau membuat negara lain terinterdependensi? apa bedanya kita dgn Amerika yg kita benci?

gw jawab, ga ada bedanya... memang itulah hidup manusia yg hakiki, pada dasarnya hukum yg mutlak diletakkan sbg fondasi kehidupan ummat manusia di dunia adalah hukum rimba, yg kuat memakan yg lemah.... hidup manusia, secara berpolitik, berekonomi, dan menghasilkan budaya sebenarnya adalah bentuk realisme, sifatnya mengancam, menakutkan satu sama lain... kalau zaman dulu, semua itu diperoleh dari aneksasi (pencaplokan), invasi (penyerangan), dan peperangan....

bila kita mengacu pada epistemologi Friedrich Nietzsche, manusia itu harus menggunakan kekuatan dan ilmu pengetahuan utk "Der Wiel Zur Macht" (kehendak untuk berkuasa), sepatutnya manusia mencapai tingkat Übermensch (manusia unggul) sbg cara mencapai hal tsb...

posisi Indonesia apabila maju, akan sangat ditakuti, karena kita tidak memusingkan lagi masalah sembako, kebutuhan pokok tercukupi, cukup dikelola dgn baik dgn meningkatkan SDM dan kemudian budaya dan teknologi yg perlu progress.... itulah sebabnya, di masa Perang Dingin, Blok Barat amat takut apabila Indonesia jatuh ke poros sosialis, dimana aset kita tidak bisa diserap, melainkan aset kita akan menjadi kekuatan pada posisi tawar dlm hubungan diplomatik....

DASAR PEMIKIRAN MARHAENISME

bila mengacu pada ekonomi pembangunan di Negara-negara Sedang Berkembang (NSB/Third World), kita diberi pilihan:

1. ekonomi pasar (kapitalisme)
2. ekonomi perencanaan (sosialisme)
3. ekonomi semi-campuran
4. ekonomi campuran

masing2 memiliki kelebihan dan kekurangannya masing2, misalnya, ekonomi kapitalisme meletakkan kapital (kepemilikan modal) sbg syarat menuju kebebasan individual yg hakiki secara ekonomi, kelebihannya cukup banyak... misalnya, privatisasi BUMN dgn harapan Pemerintah tidak perlu lagi mengalokasikan dananya untuk investasi, urusan akuisisi tidak lagi menjadi persoalan negara, dan negara cukup mengambil pajak dan pungutan usaha swasta tsb utk dijadikan PDB daerah dan membangun daerah2 tertinggal.... tapi kerugian kapitalisme amatlah fatal, okelah suatu misal hari ini Indonesia menarik minat banyak investor asing, org2 berebut membeli ribuan lembar saham.... tapi apabila kondisi yg memaksa investor2 itu menjual-jual saham mereka (harga minyak dunia naik, valuta asing tidak stabil, kemandekan proses produksi) akan menciptakan resesi ekonomi pada kuartal keempat di Indonesia.... beberapa bulan kemudian, imbasnya adalah krisis global, jutaan orang di-PHK, nasib buruh luntang-lantung, efeknya pun trickle down, merembet kemana-mana (sbg misal proses produksi pangan yg tdk memenuhi target, sembako jadi naik)....

sosialisme juga memiliki banyak kekurangan, Pemerintah mengkordinir seluruh aset dgn kemungkinan "budget negara yg tipis" atau "SDM yg kurang", akibat yg terparah adalah collapse-nya aset yg satu membuat aset lain collapse, dan lama-kelamaan negara itu collapse.... tapi saya berani mengatakan bahwa sosialisme yg unggul adalah apabila negara tsb memiliki hasil bumi dan lautan yg MELIMPAH, seperti di Indonesia... inilah yg menjadi pikiran Soekarno....

Soekarno, semenjak berkuasanya Demokrasi Terpimpin (1959-1966) yg mana haluan ideologi kita disebut sebagai Manipol USDEK (Manifestasi Politik UUD 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia), melakukan manuver politik yg dari Non-Blok menuju Blok Timur (USSR, RRC, Vietnam, Kuba, dll)... tujuan Soekarno sebenarnya adl utk menjaring dana sebanyak-banyaknya tanpa harus membuat Indonesia terinterdependensi (ketergantungan).... USSR merupakan negara adidaya komunis paling loyal dgn Indonesia, memberikan bantuan tanpa bunga, bahkan lebih banyak bukan pinjaman melainkan sukarela.... lain halnya dgn USA, yg memberi bantuan lewat berbagai plan-nya dgn bunga pinjaman yg mengikat "seumur hidup"....

kita coba kilas balik perjalanan Marhaenisme... pada mulanya adalah pra-kemerdekaan, ketika Soekarno bergabung dgn PNI (Partai Nasional Indonesia)... gw denger dari berbagai info bahwa suatu ketika, Soekarno bertemu dgn petani di sebuah desa yg namanya "Marhaen"... Marhaen ini curhat kpd beliau bahwa pertanian di masa sulit akan benar-benar sulit, hama pipit dan wereng sekalinya merambah akan menghambat target panen.... tapi Marhaen tetap bersemangat akan adanya hari esok yg cerah, dgn modal "makan nasi", dia yakin hidupnya tak akan pernah kekurangan, tapi persediaan makanan orang2 banyak tidak akan tercukupi... bagi Soekarno, inilah dia "SOKOGURU" masyarakat, "SOKOGURU" revolusi....

kemudian, rumusan Marhaenisme ini dikumandangkan beliau lewat pidato Partindo (Partai Indonesia) tahun 1933...

bagi Soekarno, "Marhaen" bukan hanya melambangkan perwakilan terbaik kelas bawah, layaknya partai buruh di negara manapun misalnya bagi kaum "proletar" (buruh, buruh tani, pengrajin, dsb)... bagi Soekarno, Marhaen mewakili mayoritas rakyat kecil Indonesia pada umumnya yang... apakah dia itu pekerja atau wiraswasta yg hidupnya termarginalkan.... bahkan eksistensi mereka pun sangat rapuh...

mereka berada di ambang batas kelangsungan hidupnya, tapi sebagian terbesar kebutuhan materi, ekonomi, sosial, politik, dan pendidikannya hampir sama sekali tidak terpenuhi.... mayoritas orang Indonesia hidup menderita dan menghadapi resiko eksistensial dari satu saat ke saat lainnya...

marhaenisme adalah azas yang menghendaki susunan masyarakat dan susunan negeri yang dalam segala halnya menyelamatkan kaum marhaen... marhaenisme juga merupakan cara perjuangan untuk mencapai susunan negeri yang sejahtera, yang didapat melalui revolusi yg progressif....

jadi, marhaenisme hampir serupa dgn sosialisme... Soekarno memberikan pandangan perbedaannya, bahwa jika sosialisme biasanya memakai cara menasionalisasikan aset bumi dari kekuasaan asing, kemudian dijalankan oleh negara, maka marhaenisme lebih moderat dari itu.... Soekarno menggambarkan kesejahteraan buruh, buruh tani, pegawai kecil, tukang sayur, tukang becak, bukan hanya terletak pada jaminan kesehatan dan kebutuhan pangan, sandang, papan.... Soekarno menggalakkan perubahan nasib melalui pendidikan utk meningkatkan SDM rakyat.... setelah itu tercapai, soal nasionalisasi akan lebih mudah jika terutama sekali revolusi ekonomi terus berkumandang dlm dada para sokoguru tsb....

pasti muncul dlm benak kita, kenapa pada tahun 1960-an rakyat kecil masih banyak yg susah, antri minyak tanah dimana-mana, kemiskinan merajalela, sementara upaya pendidikan kaum miskin belum bisa dilaksanakan sepenuhnya...

Soekarno sedang melakukan berbagai usaha menegakkan marhaenisme, sbg contoh awal: Pembebasan Irian Barat (1961-1962) karena Soekarno tahu bahwa di Papua terdapat cadangan emas yg melimpah... usaha menguasai aset-aset Nusantara telah digalakkan Soekarno utk menegakkan marhaenisme, apalagi didukung oleh semangat nasionalisme saudara-saudara kita di Papua... tapi nyata-nyatanya saat ini setelah Soeharto berkuasa sampai sekarang, Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc dgn "asyik"nya merauk emas-emas Papua, rakyat Papua termarginalkan....

yg di zaman Manipol USDEK Soekarno mengumandangkan kalimat "go to hell with your aid" dan yakin akan kemandirian ekonominya, tapi semua itu berakhir gara2 1 pemberontakan G30S/PKI yg terkesan "konyol" bila didalangi oleh PKI...

bila kita tarik sebuah hipotesis, sebenarnya ada pengaruh asing yg sangat berupaya mengambil aset bumi kita, tapi Soekarno merupakan "penghambat" dlm merealisasikan upaya tsb....

MARHAENISME DAN KEDAULATAN POLITIK


  Marhaenisme(Yuddy Chrisnandi)
Oleh: DR. Yuddy Chrisnandi, ME[1]
Dalam pidato pembelaan Soekarno, dimana ia menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia sebagai dominasi imperialisme selama berabad-abad, adalah khas masyarakat orang kecil:”(ia adalah) pergaulan hidup yang sebagian besar sekali adalah terdiri dari kaum tani kecil, kaum buruh kecil, kaum pedagang kecil , kaum pelayar kecil, pendek kata…kaum kromo dan kaum marhaen yang apa-apanya semua kecil (Indonesia Menggugat, Hal. 138)
Pendahuluan
Bung Karno dalam menjelaskan marhaenisme tidak pernah keluar dari benang merah yang telah digariskan sejak tahun 1927 tentang marhaenisme, diantaranya :
  1. Marhaen adalah kaum melarat Indonesia yang terdiri dari buruh,
    tani, pengusaha kecil, pegawai kecil, tukang, kusir, dan kaum kecil
    lainnya. Soekarno sering menyebutkan marhaen adalah rakyat Indonesia
    yang dimiskinkan oleh imperialisme.
  2. Marhaen Indonesia ada yang berdomisili di pantai, di gunung,
    di dataran rendah, di kota, di desa dan dimana saja. Marhaen itu ada
    yang beragama Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan ada juga yang menganut
    animisme. Marhaen Indonesia ada yang kyai, pastor, pendeta, biksu, mpu
    atau dukun di kalangan PSII, Budi Utomo, TNI, KORPRI dan dimana saja.
  3. Kaum marhaen sesuai dengan kodratnya berupaya melepaskan
    belenggu kemiskinan dan mengharapkan terjadinya perbaikan nasib.
  4. Marhaenisme adalah ideologi yang bertujuan menghilangkan
    penindasan, penghisapan, pemerasan, penganiayaan dan berupaya mencapai
    serta mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, melalui kemerdekaan
    nasional, melalui demokrasi politik dan demokrasi ekonomi.
  5. Terhapusnya kemiskinan dan terwujudnya masyarakat adil dan
    makmur hanya bisa dicapai dengan kemerdekaan nasional, dimana
    kemerdekaan itu hanyalah jembatan emas. Di seberang jembatan emas itu
    terbuka dua jalan. Satu jalan menuju masyarakat yang adil dan makmur,
    dan jalan satu lagi menuju masyarakat celaka dan binasa.
Sampai pada akhir 1930, ungkapan yang lazim bagi “orang kecil” adalah “kromo” tetapi sejak permulaan propaganda PKI istilah tersbut sering dipakai mengacu pada kaum proletar, hal tersebut memaksa soekarno untuk mencari istilah baru. Pada suatu hari, ketika sedang jalan-jalan Soekarno berjumpa dengan seorang petani yang sedang mengerjakan sawah kepunyaannya sendiri dengan alat-alatnya sendiri dan yang kerennya seperti dijelaskan oleh Soekarno dikemudian hari, jelas bukan proletar (karena ia tidak menjual tenaganya), tetapi walaupun demikian hidup dalam kemiskinan. Soekarno menanyakan namanya, Marhen, jawab si petani. Pada saat itu, kata Soekarno ketika mengenang kembali peristiwa itu, ia mendapat ilham untuk menguanakan namanya untuk menggambarkan penderitaan rakyat Indonesia. Demikianlah penjelasan Soekarno mengenai asal usul istilah Marhen di dalam pidatonya dalam 1957. (baca dalam terjemahan Inggerisnya oleh Clair Holt, dalam Marhen and Proletarian – 1960 – hal. 7)
Demokrasi – Marhaenisme – Nasionalisme
Dalam pemikiran Soekarno ia memperingatkan kaum Marhen untuk tidak meniru demokrasi yang dipraktekan luar negeri, bentuk demokrasi yang sedang dipropagandakan dimana-mana, demokrasi seperti itu tidak akan menjamin kesejahteraan kaum Marhen, karena ia hanya memberikan hak-hak politik sementara dibidang ekonomi massa akan terus serba kekurangan. Proses demokrasi yang sedang dijalankan di negeri ini dapat kita pahami apakah sudah mampu mewujudkan cita-cita bangsa yang tertian dalam amanah UUD 1945, dengan sistem demorasi yang bisa dikatakan liberal hak-hak politik yang didapat oleh rakyat kemudian diserahkan kepad perwakilannya belum mampu mewakili sepenuhnya amanat penderitaan rakyat.
Namun pada kenyataan hak politik yang dimiliki oleh rakyat ternyata tidak memperoleh ganjaran yang menjadi hak mereka, karena disemua negeri dimana tempet demokrasai parlementer, kapitalisme subur merajalela, dan disemua negeri itu rakyat tidak selamat bahkan menderita dan sengsara-sesengsara- sengsaranya.
Nasionalisme adalah nasionalisme yang berperikemanusiaan, nasionalisme yang lapang dada, nasionalisme yang internasionalisme, nasionalisme yang bergetar hatinya untuk membela apabila melihat masih ada bangsa yang terjajah. Sosio nasionalisme bukanlah nasionalisme yang berpandangan sempit dan menumbuhkan chauvinisme jingoisme, intoleran atau disebut xeno phobia. Sosio nasionalisme juga bukan
nasionalisme yang hanya berorientasi pada internasionalisme minded saja, tanpa memperhatikan harga diri atau identitas nasional atau disebut xeno mania.
Bagi marhaenisme, internasionalisme harus dibarengi oleh nasionalisme atau patriotisme dan disebut sosio nasionalisme. Sosio demokrasi meliputi demokrasi politik dan demokrasi ekonomi. Demokrasi politik hanya akan melahirkan political power centris yang menyuburkan aliran yang berpedoman pada adagium ” The survival of the fittest “, dalil
sosial Darwinisme.
Demokrasi politik yang seperti ini berwatak liberalisme dan menjurus
kepada free fight competition dan bertentangan dengan marhaenisme yang
sosialistis. Dengan demikian demokrasi politik dan demokrasi ekonomi
sejajar dengan marhaenisme. Apabila marhaenisme dikembangkan maka akan
melahirkan, Sosio nasionalisme menjadi nasionalisme, perikemanusiaan serta Sosio demokrasi menjadi demokrasi, kedaulatan politik dan keadilan sosial.
Marhaenisme dalam Mewujudkan Kedaulatan Politik
Soekarno tidak termasuk dalam salah satu dari sekian banyaknya mazhab materialisme, sejak semula tidak perduli bagaimana seringnya berprilaku Maxis, ia berada dalam kubu idealisme-bahkan samapai saat ini dengan keyakinan Nasionalisme Marhennya berarti mampu berdiri teguh dengan kedua kakinya dalam masyarakat. Artinya kekuatan yang menggerakkan Soekarno adalah gagasan persatuan sebagaimana yang sudah berabad-abad diungkapkan dalam filsafat Jawa. Gagasan itu telah memungkinkannya untuk terus menerus berusaha kearah suatu sintesis dari segala sesuatu yang dapat diintegrasikan dalam tatanan pribumi.
Maka dengan demikian dalam mewujudkan sebuah kedaulatan politik ia telah melampaui Maxisme, walaupun masih mengandalkan ramalan-ramalan Maxisme. Dan sesungguhnya untuk mewujudkan kedaulatan rakyat yang mampu mewujudkan cita-cita bangsa yakni kesejahteraan dan keadilan yang sepenuhnya dirasakan oleh rakyat maka kaum proletar harus memainkan peran yang besar sekali dalam perjuangan Marhen, karena kaum proletarlah yang secara langsung terkena imbas kapitalisme yang membabi buta menindas dilingkungan rakyat kecil.
Bagi Soekarno, Maxisme memberikan jaminan kemenangan, karena itu ajaran itu menempati kedudukan sentral dalam Marhaenismenya. Namun ia hanyalah salah satu unsur saja dari Marhenisme, karena dalaam kedaulatan bangsa Indoensia masih banyak unsure-unsur lain seperti, nasionalisme, keperjayaan kepada Allah SWT, perjuangan menuju persatuan total dan semau gagasan – gagasan itu, masing – masing pada dasarnya adalah anti-Maxis. Namun hal tersebut bukan sebuah penghalang bagi Soekarno karena dalam istilah Marhenisme ia telah menemukan sintesa baru sebagaimana sebelumnya didalam “Nasionalisme ke Timuran” adalah seluas udara yang member tempat kepada semau mahluk yang hidup untuk hidup. Soekarno menegaskan bahwa Nasionalisme di dunia Timur itu lantas “berkawinlah” dengan Maxisme itu menjadi satu Nasionalisme Baru, Nasinalisme Baru inilah yang kini hidup dikalangan rakyat Marhaen Indonesia.
Nasionalisme Baru inilah yang harus tumbuh berkembang untuk mewujudkan kedaulatan yang sepenuhnya mampu menyelesaikan masalah-masalah kebangsaan yang dari dulu hingga sekarang tidak pernah kunjung usai seperti kemiskinan, penganguran, kebodohan, ketidak adilan, ketergantungan kepada asing, korupsi dan masalah – masalh kebangsan lainnya yang itu mutlak harus diperangi. Karena tantangan bangsa ini kedepan semakin kompleks seperti kesenjangan sosial yang sangat tersa, hutang luar negeri yang begitu besar, kerawanan pangan, kerawanan energi dan lain sebagainya.
Hal tersebut mampu diselesaikan dengan sebuah semangat Nasionalisme yang benaar-benar dijiwai oleh seluruh elmen bangsa dari pemimpin hingga rakyat bersama dalam melawan masalah kebangsaan tersebut.
Penutup
Kemerdekaan yang semu rakyat rasakan saat ini perlu ada sebuah refleksi, apakah sudah sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa kita. Maka dari itu perlu ada  “benang merah” antara cita-cita bangsa dengan realita yang terjadi biar bangsa kita tidak terjadi kesalahan orientasi yang massif. Dengan demikian maka semangat marhen yang tumbuh dan berkembang harus mampu diterjemahkan dalam mewujudkan cita-cita bangsa ini, bukan hanya sekedar tahu tentang perjuangan dan keberhasilan Bung Karno, dengan semangat marhaennya di masa yang silam. Namun dengan semangat Marhen mampu direfleksikan untuk mewujudkan kedaulatan politik bangsa ini menuju kemerdekaan yang hakiki, kesejahteraan lahir dan batin.
Warisan yang harus dimiliki bukan abu sejarah namun api sejarah yang mampu membakar semangat rakyat Indonesia. Apabila setiap pengikut ajaran Bung Karno hanyalah demikian adanya, hanya sekedar pewaris-pewaris abu sejarah belaka, alangkah sayangnya ajaran yang brilliant itu kemudian menjadi kenang-kenangan (sekalipun kenang-kenangan yang indah). Marhaenisme kemudian menjadi “out of date”. Adalah menjadi tanggungjawab kita bersama untuk kembali menghidupkan jiwa ajaran tersebut, kembali menemukan arti kebaikan bagi rakyat. Dengan demikian Marhaenisme akan menampakkan jiwanya sebagai ajaran yang dinamis dan selalu up to date.
Dengan demikian pemimpin bangsa kita sebagai orang yang menerima mandat hak politik rakyat yang diserahkan sepenuhnya kepada pemimpin harus mampu digunakan untuk membela kepentingan rakyat yang memberikan mandate tersebut. Maka dalam diri pemimpin harus terdapat titik bersatunya semua perasaan dan keinginan yang memenuhi hati orang-orang Indonesia.

Selasa, 18 September 2012

GAYA hidup mewah yang dipertontonkan oleh para pemimpin kita, baik di jajaran eksekutif maupun legislatif, sudah waktunya untuk dikikis habis. Rakyat sudah muak. 

Apalagi kalau kemudian duit untuk bergaya hidup mewah itu justru dicopet dari pundi-pundi anggaran yang disumbangkan rakyat. Mereka bukan lagi muak, namun mungkin malah sudah marah.

Rakyat saat ini mendamba pemimpin yang bisa hidup sederhana dalam pengertian yang sewajarnya, apa adanya, bukan hidup sederhana yang dibalut dengan tujuan pencitraan. 

Rakyat mendamba sosok yang bisa menjadi teladan bagi orang-orang di sekitarnya, dan juga orang-orang yang ada di bawahnya. Apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan selama ini, tingkah laku para pemimpin sama sekali tidak bisa dijadikan teladan yang baik untuk mencapai gaya hidup sederhana. 

Mungkin, ada satu dua pemimpin yang benar-benar bisa menjadi patron, namun kebanyakan hanya manis di lidah namun pahit di perbuatan.
Sebagai contoh, apa yang terjadi di parlemen, di mana bapak dan ibu yang menjadi wakil kita duduk manis di sana, dalam beberapa hari terakhir justru menjadi bahan cemoohan. 

Ketika rakyat berharap kehidupan mereka dibahas untuk dientaskan, para wakil kita di parlemen justru mempertontonkan sinetron penghamburan duit bermiliar-miliaran rupiah.

Badan Anggaran DPR selama ini menjadi muara terakhir dari alokasi anggaran untuk berbagai program pembangunan. Sejatinya, mereka yang duduk di Badan Anggaran adalah orang yang kritis dan punya empati terhadap kondisi rakyat pada  umumnya, sehingga anggaran yang dikucurkan benar-benar bisa mengentas kehidupan yang --maaf kata-- masih di bawah rata-rata negara tetangga, seperti Malaysia. Dengan demikian, setiap kegiatan pembangunan bisa tepat arah dan tepat sasaran.

 Namun, apa yang kita dengar dan saksikan? Untuk rapat saja, bapak dan ibu yang terhormat itu menempati ruangan yang berukuran 10x10 meter, yang dibangun dari duit rakyat sebesar Rp 20,3 miliar. Kursinya sampai harus diimpor dari Italia, menggunakan rancangan perusahaan ternama. 

Bisakah dibayangkan bagaimana rasanya duduk di ruang rapat senilai Rp 20 miliar? Mungkin, saking empuknya kursi yang mereka duduki, para wakil terhormat itu "sekali duduk lupa berdiri kembali". Pada kondisi seperti itu, apakah kita bisa berharap mereka akan memberi perhatian besar pada kondisi realistis rakyat pada umumnya? 

Apakah mereka bisa lebih objektif dan berempati pada persoalan-persoalan bangsa yang ada di tataran bawah? Jauh-jauh hari kita juga sudah membaca dan menyaksikan banyak anggota DPR yang datang ke kantor menggunakan mobil mewah, yang harganya sampai miliaran rupiah. 

Bambang Soesatyo, misalnya, yang selama ini getol menyuarakan pengusutan kasus Bank Century, menggunakan mobil Bentley seharga Rp 7 miliar. Anggota yang lain menggunakan mobil mewah yang harganya tidak terpaut jauh.

Ketika mata sudah buta, telinga sudah tuli, dan hati sudah bebal, apalagi yang bisa kita harapkan? Apakah orang-orang seperti itu yang kita harapkan membangun dan memperbaiki negeri ini, ketika mereka yang hedonis dan kapitalis itu justru yang perlu "diperbaiki"? 

Ketika gerakan moral sudah tak mempan lagi, maka kini saatnya  rakyat untuk bertindak secara nyata. Siapa yang akan menjadi pemimpin, siapa yang duduk di kursi parlemen, sepenuhnya ada di tangan rakyat. Karena itu, kita menunggu, pada Pemilu 2014 nanti, siapa yang akan dipilih duduk di parlemen? Siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin? (****)
Sumber : Tribun Pontianak

Pemimpin yang baik


   DARI sudut psikologi-politik, pemimpin yang baik bukanlah  pemimpin yang mencalonkan diri tetapi pemimpin yang dicalonkan rakyat. Namun, 99,99% pemimpin yang muncul di Indonesia adalah pemimpin yang mencalonkan diri hanya karena antara lain punya uang banyak. Celakanya adalah, 99,99% rakyat Indonesia, terutama para pemilih dalam pemilu/pemilukada tidak memahami psikologi, terutama psikologi kepribadian. Hasilnya adalah munculnya pemimpin-pemimpin yang korup.
Mencalonkan diri dan ambisi
Calon pemimpin yang mencalonkan diri sebagian besar adalah karena faktor ambisi (dalam arti negatif). Sebab di belakang ambisi pribadi, tentu ada otivasi-motivasi pribadi. Karena fokusnya adalah pribadi, maka format berpikirnya adalah mengutamakan kepentingan pribadi. Hal ini akan mempengaruhi perilaku dan kebijakan-kebijakannya. Calon pemimpin yang demikianseringkali kurang memperhatikan kepentingan orang lain. Apalagi kepentingan rakyat. Kepentingan rakyat hanya merupakan kegiatan sampingan dan mungkin merupakan skala prioritas ke-9999. Kekecualian memang ada. Tetapi, kebanyakan begitu.
Dicalonkan rakyat dan amanah
Calon pemimpin yang dicalonkan rakyat adalah karena faktor amanah (dalam arti positif). Sebab, rakyat menilai orang yang dicalonkan dianggap sebagai tokoh masyarakat yang merakyat. Kebanyakan berdasarkan pengamatan sengaja atau tak sengaja selama bertahun-tahun. rakyat sudah mengenal kualitas pribadinya, perilakunya dan kualitas kepemimpinannya. Dengan demikian, jika dia terpilih, punya rasa tanggungjawab yang besar terhadap rakyatnya. Jika perlu, seluruh gajinya akan dibagikan ke rakyat, terutama rakyat miskin. Kekecualian memang ada, tetapi kebanyakan demikian.
Contoh
1.Sebagai manusia, Nabi Muhammad adalah manusia biasa. Namun sebagai Nabi, beliau adalah manusia yang luar biasa. Beliau tidak hanya dipilih rakyat, tetapi dipilih dan dipercaya langsung oleh Tuhan untuk mengajarkan, mengamalkan dan menyebarluaskan agama Islam.
2.Sebagai manusia biasa, Bung Karno wajar saja kalau suka wanita dan tukang kawin. Tetapi sebagai pejuang kemerdekaan, beliau mempunyai nilai lebih yang layak diapresiasi. Punya ideologi yang jelas. Beliau maju sebagai presiden atas usulan dan desakan rakyat. Karena telah terbukti beliau punya jasa-jasa terhadap kepentingan bangsa dan negara. Bukan demi kepentingan pribadinya. Walaupun Bung Karno maju sebagai capres menggunakan keendaraan politik PNI (Partai Nasional Indonesia), namun beliau menang telak dalam pemilu sebab beliau telah terbukti berangkat dari perjuangan nyata demi rakyat.
Bagaimana calon pemimpin sekarang
Kualitas calon pemimpin kita kebanyakan bermodalkan uang banyak, pamer gelar sarjana, pakai peci dan jilbab hanya saat kampanye visi dan misi yang tidak realiisris, janji-janji sorgawi, slogan-slogan berupa pepesan kosong dan mencalonkan diri demi ambisi pribadi dan golongannya. Kalaupun dia terpilih, bukan karena kualitasnya, tetapi karena uang dan janji-janji sorganya. Atau karena faktor popularitas, kharisma, figurnya dan hal-hal lain yang tidak ada hubungannya dengan kualitas. Calon-cal;on pemimpin sekarang juga banyak yang tidak punya ideologi yang jelas.

 ”Pemimpin yang baik bukanlah pemimpin yang mencalonkan diri tetapi dicalonkan rakyat

Menjadi pemimpin diri sendiri


    Setiap diri adalah pemimpin. Dalam lingkungan terkecil: seorang suami adalah raja rumah tangga, seorang istri adalah ratu rumah tangga. Dan, minimal –dan ini yang justru paling substansial—setiap diri adalah pemimpin atas diri sendiri.
Maka, kepemimpinan tak melulu soal interaksi jamak antar manusia. Bukan lantaran tak punya pengikut orang lain maka Anda tak berhak disebut pemimpin. Sebab, setiap diri –tak terkecuali saya, Anda atau siapa pun-- tak lepas dari seorang pengikut, yaitu diri sendiri.
Maka, pimpinlah diri Anda. Pimpinlah diri sebaik-baiknya. Satukan pikiran, perasaan dan tindakan pada tujuan. Pastikan diri selalu dalam posisi on the track. Tuhan melihat daya juang Anda untuk tujuan baik Anda. Lalu, biarkan Tuhan yang mengabarkan kesuksesan Anda.
Dan, ingat, hanya pemimpin sejati yang paling layak  menjadi pemimpin. Mengapa?
Pemimpin sejati adalah dia yang telah memiliki track record  keberhasilan untuk memimpin anak buah paling liar: nafsu. Dialah pula pemenang dalam peperangan terbesar di muka bumi: perang melawan hawa nafsu. Dialah Wisanggeni yang lahir kembali usai direbus dalam lahar candradimuka.
Itulah dia pemilik integritas itu. Dan, hanya dia yang punya integritaslah yang layak berada di depan.
Karenanya, pimpin diri Anda. Tunjukkan bahwa Anda mampu untuk memimpin diri ke tujuan paripurna Anda sebelum memimpin orang lain. Maka Anda pun layak meraih kepercayaan.
Dan, ingat, Anda tak akan pernah mampu mengemban kepercayaan dan hanya akan menjadi pecundang kecuali Anda memang punya integritas.

Indonesia Minim Jiwa Kepemimpinan



Kurangnya jiwa kepemimpinan menyebabkan krisis ekonomi masih terasa di Indonesia. Selama enam tahun ini, Indonesia masih tertinggal dibandingkan Malaysia, Singapura, Thailand, Korea Selatan, dan negara lain di kawasan Asia. Negara-negara tersebut sudah mampu keluar dari krisis dan menata ekonominya untuk menyambut permainan globalisasi dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Penyebab kemajuan mereka, menurut Charlo Mamora, Managing Partner Transforma, karena adanya dukungan dari perusahaan-perusahaan yang dapat menyikapi krisis tersebut dengan arif. Demikian dilaporkan harian Media Indonesia.

"Mereka melakukan penyelarasan pola pikir individu dan pembenahan kepemimpinan top team untuk organisasi. Kedua hal ini adalah yang paling menentukan dan membedakan suatu organisasi akan menjadi pemenang, biasa-biasa saja, atau bahkan punah," katanya di seminar Top Team Leadership di Jakarta baru-baru ini.
Lebih lanjut Charlo mengungkapkan, Jepang berhasil mengejar ketertinggalannya dengan Barat melalui gerakan kualitas, dan Korea mampu bersaing di pasaran internasional dengan program survival atau kuantum.
"Indonesia sebenarnya dapat mengikuti jejak kedua bangsa itu, mengejar ketertinggalan melalui gerakan penyelarasan mindset (mindset alignment movement). Tetapi, selama pejabat pemerintah melihat dirinya sebagai penguasa bukan pelayan masyarakat, selama itu pula perubahan berarti tidak akan terjadi. Selama mentalitas guru melihat dirinya sebagai pengajar, bukan sebagai pendidik, selama itu pula kualitas sumber daya manusia kita tidak akan mengalami perubahan besar," ucapnya.
Begitu juga dalam dunia bisnis. Menurut Charlo, perusahaan sebagai pelaku utama harus meninjau pola pikir yang dianut. Perusahaan harus berani mengubah pola pikir yang merugikan. Untuk itu, ada lima hal yang harus diperhatikan. Pertama, adanya visi yang menantang secara bisnis dan memiliki daya pikat bagi karyawan melalui transformasi komunikasi dari pimpinan. Visi perusahaan tersebut harus melekat di semua jajaran karyawan. Kedua, adanya program kuantum, atau lompatan dari perusahaan untuk mencapai nilai ekonomis yang tinggi.
Ketiga, adanya budaya dan praktik pengembangan talenta. Itu berarti, semua orang diberi kesempatan untuk mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuannya. Keempat, adanya proses plan-do-check-action (PDCA) yang berjalan pada setiap organ perusahaan dan terintegrasi secara keseluruhan. Kelima, adanya bahasa persatuan kerja dan interaksi dengan pelanggan atau pihak luar organisasi yang dijalani oleh keseluruhan orang dalam organisasi.
Kelima hal itu menurut Charlo membutuhkan tenaga yang luar biasa, tidak cukup lagi hanya dengan seorang CEO yang kuat seperti masa lalu.
Sumber: Gloria Cyber Ministry

Keorganisasian


Menurut Dimock, organisasi adalah : “Organization is the systematic bringing together of interdependent part to form a unified whole through which authority, coordination and control may be exercised to achive a given purpose” (organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).
Istilah pengorganisasian (organizing) dan struktur keorganisasian (organizational structure) sering kali kita gunakan. Kedua istilah tersebut berulang kali akan kita jumpai dalam membahas aneka macam aspek teori organisasi. Untuk itu, baiklah kita pelajari arti dan makna kedua konsep tersebut. Dalam arti yang paling luas, pengorganisasian (organizing) dapat dinyatakan sebagai proses, yaitu diupayakan agar struktur sesuatu organisasi tertentu, cocok dengan sasaran-sasarannya, sumber dayanya, dan lingkungannya. Struktur keorganisasian (organizational structure) dapat dirumuskan sebagai pengaturan dan antar hubungan bagian-bagian komponen dan posisi-posisi suatu perusahaan.
Selanjutnya dapat dikatakan bahwa struktur suatu organisasi menspesifikasi aktifitas-aktifitas kerja. Ditunjukan pula olehnya bagaimana berbagai fungsi atau aktifitas-aktifitas yang berbeda berkaitan satu sama lain. Hingga tingkat tertentu, ia juga menunjukan tingkat spesialisasi aktifitas-aktifitas pekerjaan. Juga ditunjukan olehnya, hirarki organisasi yang bersangkutan, struktur otoritas, dan hubungan-hubungan atasan bawahan.
Struktur keorganisasian memberikan stabilitas dan kontinuitas. Hal ini memungkinkan organisasi yang bersangkutan menghadapi keluar masuknya individu-individu dan mengordinasi aktifitas-aktifitasnya dengan lingkungannya.
PETA ORGANISASI
Fungsi-fungsi pekerjaan para anggota perlu dibagi-bagi antara mereka dan dikombinasi dengan cara-cara yang logis. Para pekerja yang mempunyai fungsi-fungsi yang berkaitan satu sama lain, biasanya berkecimpung dalam bidang kerja yang sama. Mereka pun merupakan sebuah unit kerja. Efisiensi arus pekerjaan tergantung pada integrasi secara berhasil dari berbagai macam unit didalam organisasi yang bersangkutan. Pembagian kerja dan kombinasi-kombinasi tugas-tugas secara logis menyebabkan timbulnya struktur-struktur departemen logis dan struktur-struktur subunit-subunit.
Sewaktu sebuah perusahaan mengalami pertumbuhan, maka jumlah unit-unit kerja dan subunit-subunit bertamabah, dan lapisan-lapisan supervise ditambahkan. Para manajer dan para bawahan makin dipisahkan dari hasil akhir kegiatan-kegiatan mereka. Maka, mereka memerlukan suatu gambaran yang jelas tentang bagaimana aktifitas-aktifitas dapat disesuaikan dengan gambaran besar. Hal itu tentang apa organisasi mereka dan apa yang dilakukan organisasi tersebut.
Disamping itu, dapat dikatakan bahwa apabila seseorang perlu menangani problem tertentu, peta yang ada dapat menunjukan dimana orang tersebut dapat ditemukan. Akhirnya, dapat dikatakan pula bahwa proses penyusunan peta organisasi memungkinkan para manajer melacak kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan keorganisasian. Misalnya, sumber konflik potensial atau bidang-bidang dimana terdapat adanya duplikasi yang tidak perlu.
Lima macam aspek pokok dari struktur keorganisasian
Pembagian kerja, Para pimpinan dan pihak bawahan, Tipe pekerjaan yang sedang dilaksanakan, Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan dan Tingkat-tingkat manajemen.
STRUKTUR ORGANISASI
Menurut James A.F. Stoner dan R. Edward Freeman, departemen suatu organisasi secara formal dapat distruktur berdasarkan tiga macam cara, yakni distrukturkan dalam :
• Fungsi
• Produk
• Bentuk Matriks
Organisasi-organisasi yang distruktur berdasarkan fungsi menyatukan dalam suatu departemen, semua pihak yang terlibat pada aktivitas tertentu atau berbagai macam aktivitas yang berkaitan satu sama lain.
Organisasi yang distruktur berdasarkan produk produk, yang sering pula dinamakan orang organisasi berdasarkan devisi, menyatukan dalam semua unit kerja, semua pihak yang terlibat dalam bidang produksi dan pemasaran sesuatu produk, atau kelompok produk yang berkaitan satu sama lain. Ini disatukan pada wilayah geografis tertentu atau yang berhubungan dengan tipe pelanggan tertentu.
Pada organisasi matriks, terdapat dua macan tipe desain secara simultan. Departemen-departemen fungsi permanent, memiliki otoritas bagi performa, dan standar-standar professional unit-unit mereka. Diciptakan pula tim-tim proyek sesuai kebutuhan untuk melaksanakan program-program spesifik. Anggota-anggota tim tersebut diambil dari berbagai departemen fungsional, Mereka bertanggung jawab terhadap seorang menejer proyek. Menejer proyek bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap hasil pekerjaan tim tersebut.
ORGANISASI FUNGSIONAL
Sebuah organisasi fungsional merupakan sebuah bentuk departemensasi. Setiap orang terlibat dalam sebuah kegiatan fungsional, seperti kegiatan pemasaran atau keuangan, yang dikelompokkan dalam unit.
Organisasi fungsional merupakan bentuk departementasi yang paling mendasar serta yang paling logis, yang menawarkan asortimen produk terbatas. Hal itu karena sumber-sumber daya terspesialisasi dimanfaatkannya secara efisien.
Keuntungan lain dari sebuah struktur fungsional adalah membuat pekerjaan supervise menjadi lebih mudah. Hal itu karena masing-masing manajer harus menjadi eksper dalam bidang sempit keterampilan-keterampilan. Di samping itu, dapat dikatakan bahwa sebuah struktur yang difungsionalisasi menyebabkan lebih mudah untuk memobilisasi keterampilan-keterampilan terspesialisasi, dan membawanya ke bidang yang paling memerlukan.
Di dalam sebuah struktur organisasi tidak terlepas dari prinsip-prinsip organisasi. Salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi :
1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
2) Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
3) Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5) Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
7) Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
8) Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
9) Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.
10) Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
11) Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
12) Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.

Manajemen Organisasi :
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
  1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
  2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
  3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
  4. Pengevaluasian (evaluating) adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.


MANFAAT BERORGANISASI

Filed Under: Psikologi
PSIKOLOGI MANAJEMEN
Organisasi memiliki definisi koordinasi sejumlah kegiatan manusia yang direncanakan untuk mencapai suatu maksud atau tujuan bersama melalui pembagian kerja atau tugas dan fungsi serta melalui serangkaian wewenang dan tanggung jawab.
Banyak banget manfaat yang diperoleh apabila kita aktif dalam suatu organisasi baik organisasi formal, informal dan sosial. Di bawah ini terdapat beberapa manfaat berorganisasi.
Teamwork
Organisasi adalah kesatuan dari berbagai orang yang bekerja untuk satu tujuan. Dari mulai brainstormingide, rapat, nyusun anggaran, eksekusi kegiatan, sampai evaluasi, semua dipikirkan dan dikerjakan bersama-sama. Setiap anggota bagai roda mesin yang saling menggerakkan. Kalau salah satu macet, hasil akhirnya bisa tidak sesuai tujuan awal.
Sikap Mental Positif
Berorganisasi bikin kita sadar akan pentingnya sikap-sikap mental yang positif. Dengan segala tanggung jawab di organisasi, kita dilatih disiplin, jujur, berpikir kritis, dan mampu memanage waktu. Kita juga semakin terlatih untuk berani membuat suatu keputusan. Sikap-sikap ini akan terpakai di dunia kerja, sehingga memungkinkan karir kamu naik lebih cepat.
Berdiskusi dan Berbeda Pendapat
Karena di organisasi kita bekerja sama dengan banyak orang yang karakternya beda-beda, kita dituntut untuk mampu menghargai pendapat dan mau mendengar pendapat orang lain. Kita juga ‘dipaksa’ untuk berani mengemukakan pendapat lewat diskusi, baik itu dalam rapat, maupun kepada pihak-pihak yang lebih tua, seperti guru, kepala sekolah, atau rektor yang akan kita ajak kerja sama.
Belajar Manajemen Organisasi
Aktif di organisasi mengajarkan kita untuk bertindak sesuai prosedur dalam manajemen organisasi. Misalnya, tentang tata cara rapat, cara mengajukan proposal yang baik, termasuk step-step dalam mengerjakan sebuah proyek. Misalnya, kamu bergabung dalam OSIS dan akan mengadakan suatu kegiatan, maka kamu akan terlibat dalam acara tersebut dari sejak masih berupa ide mentah sampai saat hari H berlangsung.
Bersosialisasi
Pergaulan akan meluas, kita dapat banyak teman dari adik kelas, senior, pejabat sekolah/kampus, pihak sponsor, dan banyak kontak penting lainnya.
Ada beberapa tips-tips di bawah ini untuk tahu bagaimana caranya menjadi anggota yang baik, pengurus yang berdedikasi, dan pemimpin yang respected.

Jabatan : Anggota
Kalau kamu sudah terdaftar jadi anggota suatu organisasi, jadilah anggota yang aktif.
  • Selalu hadir dalam setiap undangan rapat dan aktif berpendapat dalam rapat tersebut. Siapkan ide banyak-banyak sebelum rapat dimulai.
  • Kerjakan setiap tugas yang diberikan kepadamu dengan maksimal, bahkan melebihi ekspektasi organisasi.
  • Setiap habis rapat atau kumpul, jangan langsung pulang. Sediakan waktu untuk ngobrol-ngobrol dengan sesama anggota atau pengurus.
  • Tunjukkan dedikasi kamu dengan sering memberi usulan (kritik dan saran) yang bisa memajukan organisasi.
WATCH OUT! Tantangan menjadi anggota organisasi :
  • Sebelum mutusin untuk masuk sebuah organisasi, kenali dulu baik-baik organisasi tersebut. Jangan memaksakan diri untuk masuk kalau tidak sesuai dengan kesukaan.
  • Supaya maksimal berorganisasi sekaligus sukses belajar, harus bisa bagi waktu dengan baik.
  • Sebuah kelompok dengan macam-macam karakter dan kepribadian pasti ada saja konfliknya. Jangan sampai terpengaruh kalau ada isu-isu yang memecah organisasi.

Jabatan : Pengurus
Apakah itu sekretaris, bendahara, seksi humas, atau wakil ketua, pengurus organisasi adalah orang-orang yang terpilih.
  • Berusahalah tampil beda dari kepengurusan tahun yang lalu. Jangan Cuma copy-paste kalau disuruh untuk membuat proposal kegiatan tahunan. Kalau Himpunan Mahasiswa dari tahun ke tahun bikin acara musik pop, gimana kalau tahun ini kalian bikin malam orchestra. Ide-ide seger yang beda ini bikin kepengurusanmu punya cirri khas sendiri.
  • Jalani peran dan tanggung jawab dengan sungguh-sungguh. Orang udah percaya bahwa kita mampu, kita harus bisa membuktikannya.
  • Adalah tugas pengurus to keep the organization alive. Rajin-rajin bikin kegiatan dan acara yang seru, untuk menambah semangat anggota dan mempersolid organisasi.
  • Jaga sikap karena kamu membawa nama baik organisasi. Kamu juga harus bisa jadi teladan untuk para anggota.
WATCH OUT! Ngga gampang lho menjadi pengurus yang berdedikasi:
  • Betapa pun positifnya berorganisasi, kewajiban utama kita adalah belajar. Watch out, jangan sampai organisasi mengorbankan prestasimu. Kalau kamu merasa kewalahan, sebaiknya delegasikan sebagian tugasmu kepada orang lain atau junior-junior.
  • Sering menghabiskan waktu dengan sesama pengurus bisa menimbulkan kesan kamu tidak mau bergaul dengan orang lain selain pengurus. Hal seperti ini harus dihindari. Kalau gap antara pengurus dan anggota terlalu lebar, kalian akan dicap geng eksklusif yang nggak mau berbaur.
Jabatan : Pemimpin
Jabatan ketua atau pemimpin berhubungan erat sama kepercayaan.
  • Punya visi, misi, dan aksi yang jelas untuk kemajuan organisasi.
  • Sebagai pemimpin kita dituntut bekerja ekstra dan berbuat lebih.
  • A good leader harus bisa mengkoordinir anggotanya untuk mencapai tujuan bersama.
  • Berani membuat keputusan dengan cepat dan semoga tepat.
  • Selalu bersikap netral dalam setiap permasalahan dan mampu jadi pengasuh untuk bawahannya.
  • Kesalahan anak buah merupakan tanggung jawab pemimpin. Pemimpin harus bisa memberikan alasan kuat yang mendasari kesuksesan dan kegagalan anggota-anggotanya.
WATCH OUT! Are you a good leader?
  • Jadilah panutan dan teladan. Kalau kamu selalu tepat waktu , ‘anak buah’ tentu malu kalau sampai terlambat. Be an example by doing it the right now, jangan no action talk only aja!!
  • Seorang pemimpin yang baik harus mau jadi pengikut yang baik. Jangan hanya pintar ngomong, tapi juga peka mendengar. Tidak hanya hobi mengkritik, tapi juga bersedia meminta maaf ika salah.
  • Menjadi pemimpin bukan berarti kamu terbebani dengan semua perkara organisasi. Delegasikan tugas kepada orang yang kamu anggap mampu. Untuk itu kenali baik anggota-anggotamu. Jangan sampai kamu kasih tanggung jawab mendekor sama teman yang tidak mempunyai sense of art.
  • A good leader bukan Cuma mencari sukses untuk dirinya, tapi juga membawa seluruh anggota sukses bersama-sama. Siapkan juga calon-calon pengganti kepengurusanmu dengan proses regenerasi.
Secara konkrit manfaat selama berorganisasi antara lain :
  • Tidak gugup berbicara didepan umum (berpidato/sambutan)
  • Lebih bertanggung jawab
  • Mind-mapping. Artinya mampu memetakan sesuatu/masalah
  • Bisa lebih menghargai dan mendengarkan orang lain
  • Bisa menempatkan posisi (dinamis). Dimana, kapan, dengan siapa kita berinteraksi
  • Pikiran lebih dewasa dan jauh kedepan
  • Lebih baik dalam mengatur waktu
  • Banyak teman dan kolega.
Materi ini diarahkan untuk :
  1. Motivasi Berorganisasi
  2. Rasa Memiliki Terhadap Organisasi
  3. Keaktifan di Organisasi