Kaum Miskin Indonesia

Kaum Miskin Indonesia
Perjuangan kita tak akan sia-sia. Asalkan kita tahu dari mana kita berasal (diktum sokrates), dan kemana tujuan kita (aquinas), serta dimana kita akan berhenti (Honing A Bana).

Minggu, 29 Desember 2013

Ssssst, diam

diam-diam kita saling mengelabui,
seakan pertemuan kita tak ada arti.

td pintu hati ku sdh terbuka, 
sayang, kamu tak ada disana.

Antara Air Mata Dan Mata Air


Para pendekar rakyat itu kesini 5 tahun sekali, lalu tak ada kabar
begitupun keadilan, tak pernah singgah disini

Tanaman kami kering kehausan, mata air itu berdusta pada kami
tapi tak ada air mata disini, yang ada hanya keringat

kami tak kenal pesimis disini, yang ada hanya bersyukur

#Save Atoin Meto (TTS dalam hati)

Coretan Penujual Pinang

Disini tanah kami sayang, tanah tandus kehausan
hanya dapat menghasilkan ubi dan jagung..
Di sini rumah kami, beratap alang-alang
berlantai tanah, berdinding bebak..

Ditanah ini batu marmer tak ada guna
begitu pun batu mangan,
tak ada pekerjaan yang bisa kami banggakan 
selain menjual pinang di pasar..

Ini tanah kami sayang,
masih inginkah kau mencintai kami?

Sangat memuaskan???

Seratus toga meng-ang-nga
seribu tikus mengejar

Dosen tersenyum malu
profesor menangis kagum

kucing kawin lagi, lahirkan tikus berdasi
dengan predikat SANGAT MEMUASKAN

melepasmu..

walau kaki ini berlumuran darah
ku tetap berdiri saat kamu melangkah pergi,

semakin jauh bayangmu terlihat oleh pandangku
semakin hati ini menangis tak bersuara,

sungguh ini sakit
tapi akan ku obati luka ku sendiri

ku iklas melepasmu sayang.

Sabtu, 21 Desember 2013

Sampai disini


* Honing
ini tentangku tentang ak
u yg sebenarnya...

ini tentang sesuatu yg singgah dlm hdpku...

aq yg tak ingin menyakiti, krn aq sudah pekah akn hal itu..

aq yg selalu takut akn cinta yg kalian anut...


berharap ini yg terakhir aq menulis tentangnya,

usai sudah aq belajar tentang setia yg sebenarnya bermakna cinta.

aq tak selalu berdiri aq lelaki yg harus brjalan

bahkan berlari mengejar waktu yg meninggalkanku.


aq slalu berhati2 sehingga aku sakit hati,

aq main hati hingga hatiq terluka,

aq di tinggalkn krn aq slalu berdiri dlm setia,

aq akan akhiri ini semua...


berharap cinta kau menyesal tlah menjauh dari setiaku,

semoga cinta mengiris2 cintamu yg palsu.

cinta ini terdengar LEBAY

tp terlalu munafik untuk di pendam...


untukmu cinta yg sesakkan nafasku,

untukmu yg hadir dlm hatiq menjadi duri.

untukmu yg perna bermain cinta dgnku,

usai sudah aq mengagumimu menjaulah dariku selamanya...

Jumat, 20 Desember 2013

DIAM



 * honing

Didalam diam aku berontak, tak bermaksud
Didalam diam aku menangis, tak bersuara

ini aku sayang, selalu mencintaimu dalam diam
Kau perintahkan bibir ini untuk tertutup rapat
begitu pun mata ini, kau suruh untuk berpura-pura
tapi hati ini selalu berkata jujur
tak bisa memendam kemunafikan yang kau suruh,
diam-diam aku berbisik kepada diam
I LOVE YOU.

Selasa, 17 Desember 2013

Selamat hari ibu...

Kado untuk ibu...

perempuan bukanlah komoditas
vagina bukanlah alat produksi
dan janin bukanlah produk yang bisa dibeli

perempuan mari berdiri
angkat kepalamu
tegaskan perjuangamu
tegakkan tiangmu yang takkan terguncang
perempuan..
bangkit dan lawan!!!!!!!!!!!!!!!

Tuntaskan amanah itu bung....

dari mana? mau kemana? untuk apa?
tak pernahkah kau lupakan tentang kata - kata itu..?
hidup memenglah sudah menjadi kewajiban untuk berjuang dan berjuang...!!!

tp ketika perjuangan itu di titipkan satu hal yang bertentangan degan prinsipil apakah lantas kita lupakan amanah itu?
tak satupun orang yang sempurna ,ketika dia masih merasa iba pada kepribadianya.


salam merdeka untuk sahabat-sahabat seperjuangan di BEMU..
selamatkan amanah yang telah ada untuk kemudian berproses mewujudkan sesuatu yang mulia.

Status FB tempoe doloe

*Perlahan tp pasti kotak pandora mulai terkuak... akan tersingkap mana politisi yg berambisius, power oriented, kejam, berdarah dingin, emosional, kalem tp sadis, peragu, diam yg meragukan, senym membawa malapetaka, oportunis, dan yg benar2 memiliki visi b
*tetaplah berharap kendati realitas memaksa kita utk tidak berharap" (Paolo Freire)
*Kelebihan+kekurangan=kesempurnaan*Suatu perjuangan akan selalu menghasilkan orang2 terpilih...
*Perjuangan membutuhkan orang2 yg punya prinsip idealisme dan konsistensi.*Dengan tak terucap maka akan tersimpan abadi...
*Kilau kekuasaan hanya bs ditandingi oleh kilau wanita...
*“……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno)
“……….Bangunlah suatu organisasi di mana semua kader hidup dalam damai dan persaudaraan……”

*Semua tak berarti tanpaMu...
*Kapitalisme berujung pd Sosialisme dan Globalisasi berujung pd Nasionalisme...*Niat memimpin tanpa konsep hanya akan menghasilkan keterpurukan

Minggu, 15 Desember 2013

Cara berorasi dalam demonstrasi








Selamat datang di era Reformasi,

Terkhusus untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, hadir sebagai salah satu negara demokrasi di dunia. Dengan jumlah penduduk yang begitu banyak, tentu demokrasi sangat dibutuhkan. Namun, sampai sekarang demokrasi masih sebatas label untuk negara kita. Buktinya saja, Kepentingan-kepentingan orang yang memiliki materi berlimpah dapat mengalahkan kepentingan jutaan rakyat.


Apa yang salah dengan negara kita? Tentu rakyat harus menuntut. Bagaimanakah rakyat menuntut?
Ada banyak cara yang dilakukan rakyat untuk menagih hak mereka kepada kaum pemegang kekuasaan. salah satunya adalah dengan berorasi.





Namun, belakangan ini orasi itu terlalu berlebihan dan malah menimbulkan kerugian, bukan memberi keuntungan. Untuk itu kita harus mengenal apa itu orasi.
"Orasi adalah suatu bentuk penyampaian/pidato dalam pertemuan formal atau komunikasi oral formal kepada orang banyak."



Ada beberapa jenis orasi,
1. Name Calling
Orasi dengan memberi julukan/sebutan dengan maksud merendahkan.
Misalnya. pengacau, penjilat, dsb
2. Glittring generalist
penonjolan gagasan dan pengidentifikasian diri dengan serba agung.
Misalnya, atas nama rakyat, dsb
3. Transfer
Orasi dengan memakai pengaruh dari tokoh-tokoh berpengaruh atau menggunakan
prestise dari suatu luhur dan mempunyai otoritas sanksi.
Misalnya, menurut Gramsci atau seperti firman tuhan.
4. Plain Folks
Orasi dengan identifikasi terhadap ide untuk menunjukkan pengabdian kepada
khayalak (pendengar)
5. Badwagon technique
Orasi dengan penonjolan pada sukses yang dicapai.
~versi IOAP~


Orasi dapat disampaikan dalam pertemuan tertutup, maupun di halaman terbuka depan masyarakat umum.
Kebanyakan orasi tertutup dilakukan oleh seorang pakar, tokoh pemerintah, tokoh lembaga swadaya, atau masyarakat umum. Orasi terbuka banyak dilakukan oleh masyarakat umum, seperti dilakukan oleh kaum mahasiswa, buruh, tani, dsb.


Akhir-akhir ini, Orasi yang dilakukan seperti demonstrasi kurang efektif dan justru berjalan tidak sesuai dengan rencana. padahal, demontrasi telah diatur di dalam UU No. 9 Tahun 1998
download isi  UU tersebut di www.hampapua.org/skp/hukum/uu9-1998i.pdf


Apakah penyebabnya?
bisa saya simpulkan,
Demonstrasi yang dilakukan dengan menyalahi aturan dan diluar batas kendali serta merugikan banyak orang dapat menyebabkan orasi yang disampaikan menjadi sia-sia. Hasilnya pun akan menjadi nol (0)


Kadangkala, Demonstrasi berjalan anarkis hingga menimbulkan kerusakan sana-sini, kemacetan, dsb. Hal ini sangat merugikan. Intinya, bila kita ingin demonstrasi yang dilakukan mencapai hasil, maka kita harus memikirkan segala hal, melukannya sesuai dengan aturan yang berlaku, dan berharap hal tersebut dilakukan dengan tidak merugikan orang banyak.


Sebelum melakukan demonstrasi, kita harus memperhatikan beberapa aspek yang terdapat di dalam UU No. 9 Tahun 1998, yaitu:


1. Surat Pemberitahuan
Surat pemberitahuan berisi tentang (Pasal 10 ayat (1)),
a. Maksud dan tujuan;
b. Tempat, lokasi, dan rute;
c. Waktu dan durasi;
d. Bentuk;
e. Penanggung jawab;
f. Nama dan alamat organisasi, kelompok atau perorangan;
g. Alat peraga yang dipergunakan; dan atau
h. Jumlah peserta


Surat Pemberitahuan tersebut akan ditujukan kepada:
a. Melibatkan 1 (satu) tingkat Kecamatan, surat pemberitahuan ditujukan kepada polsek setempat
b. Melibatkan 2  (dua) tingkat kecamatan atau lebih dalam lingkup kabupaten/kotamadya, maka surat ditujukan kepada Polres setempat.
c. Melibatkan 2 (dua) tingkat kabupaten/kotamadya atau lebih dalam 1 (satu) provinsi, pemberitahuan ditujukan kepada polda setempat
d. Melibatkan 2 (dua) tingkat provinsi atau lebih dalam satu negara, maka surat ditujukan kepada Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia


Surat pemberitahuan ini dimaksudkan agar demonstrasi yang dilaksanakan adalah legal dan mendapat perlindungan dari kepolisian






2. Penaggung Jawab
Penanggung jawab harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain;
b. Menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum;
c. Menaati hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. Menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum; dan
e. Menjaga keutuhan persaturan dan kesatuan bangsa.
hal ini dimaksudkan agar kegiatan tersebut terlaksana secara aman, tertib, dan damai


3. Peserta
Jumlah peserta hingga 100 (seratus) orang harus memiliki sampai dengan 5 (lima) orang penanggung jawab.


4. Atribut
Atribut yang digunakan diharapkan tidak membahayakan keselamatan umum terutama, benda tajam, senjata api, dsb.


5. Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan demonstrasi massa diharapkan tidak bertepatan dengan hari-hari besar nasional. Tempat pelaksanaannya bebas, terkecuali untuk lingkungan istana kepresidenan, tempat ibadah, instalasi militer, rumah sakit, pelabuhan udara atau laut, stasiun kereta api, terminal angkutan darat dan obyek-obyek vital nasional.


6. Doa
Hal ini dimaksudkan untuk mengharapkan harapan kepada Yang Maha Kuasa agar dapat terlaksana dengan baik.

3 Teknik Barack Obama dan Ir. Soekarno untuk dlm berpidato

Dalam satu artikel di www.Forbes.com, Carmine Gallo (Communications Coach) menyatakan bahwa President US Barack Obama selalu menggunakan beberapa teknik dalam retorikanya, tetapi ada 3 teknik utama yang konsisten selalu diterapkan olehnya.
Saya sangat tertarik dengan artikel tersebut dan mencoba untuk membandingkannya dengan gaya pidato salah satu Proklamator dan Pahlawan Nasional kita Ir. Soekarno dalam tulisan ini dengan gaya saya sendiri. Anda pasti ikutan tertarik karena Ir. Soekarno pun menggunakan ke-3 teknik rahasia tersebut. Apa saja 3 teknik rahasia tersebut? Mari sama-sama kita pelajari.
Pemilihan kata dan gaya bahasa yang mampu memberikan makna di benak para audiensi
Rahasia pertama adalah pemilihan kata dan gaya bahasa yang tepat. Kata-kata tersebut di susun sedemikian rupa oleh Obama dan Ir. Soekarno sehingga penuh makna dan menghujam kedalam benak para audiensinya.
Obama:
Tonight, more than 200 years after a former colony won the right to determine its own destiny, the task of perfecting our union moves forward.It moves forward because of you. It moves forward because you reaffirmed the spirit that has triumphed over war and depression, the spirit that has lifted this country from the depths of despair to the great heights of hope, the belief that while each of us will pursue our own individual dreams, we are an American family, and we rise or fall together as one nation and as one people (paragraf 1&2 Pidato Kemenangan Obama 7 November 2012)

Ir. Soekarno:
Saya terharu sekali, bahwa kita pada hari ini dapat merayakan hari ulang tahun Republik kita yang pertama. Saya ingat kepada Tuhan yang Maha Kuasa, mengucapkan syukur alhamdulillah, sebab usia Republik kita yang satu tahun itu, tak lain tak bukan ialah berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan proklamasi kita itu menderu di udara, sebagai arus listrik yang mengetarkan jiwa bangsa kita! Seluruh rakyat kita, seluruh bangsa kita, menyambut proklamasi kita itu sebagai penebusan janji pusaka yang lama, sebagai aba-aba yang mengeledek untuk memulai kehidupan yang baru.
(paragraf 2 dan 5 pidato Ir. Soekarno 17 Agustus 1946: Sekali Merdeka Tetap Merdeka)
Anda pasti merasakan dan seakan dibawa ke dalam suasana penuh semangat dan mengugah di dalam benak Anda bukan? Suasana berada di suatu keadaan yang apapun bisa anda lakukan dan anda terlibat didalamnya. Konkrit dan penuh makna.
Teknik pengulangan kata
Rahasia kedua adalah pengulangan kata. Teknik pengulangan kata yang kerap kali digunakan baik Obama maupun Ir. Soerkarno ini bertujuan untuk memberikan penekanan dan pengingat bagi para audiensi. Teknik ini akan mengugah ingatan audiensi dan pada gilirannya menjadi teknik untuk menyampaikan pesan dengan efektif.
Obama:
We want our children to live in an America, that isn’t burdened by debt, that isn’t weakened up by inequality, that isn’t threatened by the destructive power of a warming planet. (paragraf 18 Pidato Kemenangan Obama 7 November 2012)
Ir Soekarno:
Ditengah-tengah nyalanya api, ditengah-tengah menggeledeknya meriam, ditengah-tengah menghebatnya kekacauan, kita harus menjalankan, memperlengkapi, menyempurnakan pemerintahan kita. (paragraf 18 pidato Ir. Soekarno 17 Agustus 1946: Sekali Merdeka Tetap Merdeka)
Anda lihat betapa kedua tokoh tersebut sangat piawai dalam melakukan pengulangan kata-kata. Masih banyak lagi pengulangan kata yang bisa Anda lihat di teks lengkap pidato Obama dan Ir. Soekarno tersebut.
Bahasa tubuh dan suara yang mumpuni.
Rahasia terakhir adalah bahasa tubuh dan suara yang mumpuni. Obama maupun Ir. Soerkarno selalu memahami arti memberikan penekanan pada intonasi suara dengan efektif. Mereka kadang berapi-api dengan suara lantang untuk membangkitkan semangat, terkadang bisa juga bicara agak pelan dan kadang-kadang berhenti sejenak untuk memberikan efek lebih mendalam kepada para audiensi.
Semua pasti setuju bahwa Ir. Soekarno adalah jagonya. Rakyat Indonesia bisa berkumpul di depan radio hanya untuk mendengarkann pidato Bung Karno yang mengelegar, penuh semangat, mempesona dengan pilihan gaya bahasa yang mampu mengikat segenap komponen bangsa. Belum ada lagi fenomena ini di era kepemimpinan presiden selanjutnya. Bayangkan betapa dahsyatnya daya tarik pidato tersebut dengan hanya mendengar tetapi bisa menarik banyak orang karena disampaikan dengan penggunaan intonasi suara yang baik pasti.
Bahasa tubuh dalam pidato Obama dan Ir. Soekarno juga tidak kalah baiknya. Mereka melambai dan menunjuk ke arah audiens, tersenyum tulus, mengangkat tangan ke udara, berdiri tegak dengan menatap tajam, ada kalanya menatap lembut penuh santun yang mencerminkan sikap seorang pemimpin.
Ada pernyataan khusus di artikel Carmine Gallo berdasarkan hasil penelitian tentunya,  bahwa seorang pembicara dengan sikap teguh, disiplin dan percaya diri sering mengunakan gerakan tangan dalam menyampaikan pidatonya. Gerakan tangan tersebut mencerminkan pikiran mereka dan memberikan kesan kepada kita bahwa kita bisa mempercayai kepemimpinan mereka. Anda boleh percaya boleh tidak, tapi lihatlah penggunaan gerakan tangan dari kedua tokoh tersebut pada foto diatas.
Kesimpulan
Keahlian Obama dan Ir. Soekarno tidak terjadi begitu saja. Keduanya sudah lama sekali mempelajari teknik-teknik berorasi dari para pemimpin dunia lainnya. Keahlian mereka bukan sesuatu yang gifted, tetapi sesuatu yang dipelajari dan dilatih secara terus menerus. Anda pun bisa melatihnya dan melakukan teknik tersebut.
Anda dan saya mungkin tidak punya ambisi untuk menjadi presiden. Namun, teknik-teknik ini memberikan pembelajaran untuk kita. Bisa jadi kita akan berbicara di depan publik pada suatu kesempatan nanti. Penggunaan kata yang baik sesuai konteks dengan memperhatikan siapa audiensi kita, penyampaian pesan secara efektif dengan bahasa tubuh yang baik dan intonasi suara yang jelas sepertinya memang harus kita miliki. Bagaimana menurut Anda?
Satu hal pasti keahlian ini merupakan bagian dari keahlian melakukan presentasi kelas dunia. Silahkan klik link berikut bila ingin mempelajari cara melakukan presentasi dan membuat slide presentasi kelas dunia.

Teknik berorasi

Kenapa harus ber-agitasi dan propaganda?
1.    Propaganda sosialisme--yang meluas & cerdik--dan serangan reguler (mobilisasi politik) memiliki keampuhan menuntun massa agar memiliki upaya--dengan berani--untuk membebaskan diri dari hal yang selama ini dikira sudah 'mapan', yaitu alienasi manusia oleh kapitalisme yang menjadikan manusia secara 'sukarela' menafkahkan kesadaran dan kerjanya pada doktrin borjuis/penindas [hegemoni palsu]
2.    Melalui seni grafis & sastra, agitasi & propaganda, mempertemukan estetika futurisme dan revolusi. Bahan-bahan atau materialnya dari: kondisi sosial dan teknologi yang ada (basis produksi), dipertemukan dengan dialektika politik (gerakan sosial revolusioner), menghasilkan gambaran (futurisme) dari masa depan sejarah umat manusia. Sejarah umat manusia yang diretasnya setahap-demi setahap menuju kehendak sosialisme.
Sebelum mengerti bagaimana berorasi yang bagus, kita harus memahami dahulu apa itu orasi dan tujuan dari orasi. Orasi, merupakan salah satu metode untuk berpropaganda, meyakinkan massa luas ttg gagasan kita (pembebasan nasional utk sosialisme). Diterima atau tidaknya gagasan kita, bisa dilihat dlm 2 hal: 1. Orientasi kesadaran (perspektif ideology). 2. Tindakan politik.
Dalam literature bahasa Indonesia, Orasi adalah sebuah pidato formal, atau komunikasi oral formal yang disampaikan kepada khalayak ramai. Orasi bermacam-macam, ceramah merupakan salah satu bagian dari orasi, pidato, kultum, bahkan puisi merupakan bagian dari orasi, tetapi saat ini kata orasi mengalami penyempitan makna dan terkesan bermakna peyorasi, orasi dikenal di kalangan umum sebagai bentuk ungkapan melalui verbal yang disampaikan pada khalayak umum dan memiliki sifat persuasif (wikipwdia).
Orasi, dalam arena politik seringkali diasosiasikan oleh demonstrasi/aksi massa. Orasi merupakan sebuah tradisi dari sebuah pergerakan yang telah lama dikenal.
Tujuan dari orasi adalah: untuk menyampaikan pendapat di hadapan public/massa, baik itu dalam demonstrasi ataupun rapat2 akbar.
Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam berorasi yaitu isiannya yg harus memuat tentang: Agitasi dan Propaganda. Menurut pendapat seorang Marxist dari Inggris, Duncan Hallas (seorang anggota Partai Buruh Sosialis di Inggris), yg menulis artikel “Agitasi dan Propaganda” dinyatakan bahwa, “menurut kamus Oxford, mengagitasi adalah “membangkitkan perhatian (to excite) atau mendorong (stir it up)”, sedangkan propaganda adalah sebuah “rencana sistematis atau gerakan bersama untuk penyebarluasan suatu keyakinan atau doktrin.
Kenapa butuh isian Agitasi dan Propaganda dalam berorasi?
Agitasi itu sendiri memuat isian ttg membakar semangat massa. Agitasi biasanya sebuah ajakan dalam sebuah jargon2 yg masih abstrak, kemudian propaganda-lah yg berperan sebagai penjelas dalam orasi. Propaganda itu sendiri merupakan aktivitas utk menjelaskan gagasan kita ke hadapan orang lain lewat banyak media. Jika dlm demonstrasi, propaganda bisa kita sampaikan lewat oral-verbal ataupun lewat selebaran, poster dan spanduk. Isian dari orasi, selebaran, poster, spanduk haruslah berisi Agitasi dan Propaganda.
Biasanya, dlm sebuah orasi, orator tampil di atas panggung dgn batasan waktu, apalagi jika kita aksi bersama kelompok lain (front). Maka, persoalan berikut adalah: bagaimana menyampaikan gagasan kita yg berisi banyak hal dlm waktu singkat (krn tdk mungkin kita menyampaikan semua perspektif ekonomi-politik sosialis dlm orasi selama 5 – 10 menit, sedangkan Marx sendiri menulis das capital bertahun2 sejak The Economic and Philosophic Manuscripts ditulisnya thn 1844 sebagai pengantarnya. Ada beberapa hal yg harus diperhatikan dlm orasi yg berbatas waktu singkat:
1.       Pahami tema/isu aksi, kemudian:
a.       Sampaikan landasan2 dari isu tersebut. Misal: jika aksi ttg penolakan RUU Kamnas, sampaikan kenapa RUU Kamnas itu lahir.
b.       Sampaikan problematika nyata dr isu tsb dlm kehidupan rakyat. Misal: Apa bahayanya RUU Kamnas thd massa/public.
c.       Sampaikan counter-propaganda. Misal: ttg RUU Kamnas, ada sebagian kelompok yg berpropaganda SETUJU ataupun REVISI RUU Kamnas, maka kita harus menyerang gagasan mereka dgn penjelasan menurut perspektif kita, knp kita MENOLAK, bukan REVISI apalagi SETUJU.
d.       Sampaikan jalan keluar politik dan ekonomi.
2.       Pilih bahasa yg tepat dlm berorasià usahakan jgn memakai bahasa/logika yg sulit, agar massa mudah mengerti (ini bukan berarti under estimate).
3.       Runut, tidak melompat2.
4.       Sampaikan Fakta (realita yg paling dekat dgn massa).
5.       Berikan Jalan keluar politik dan ekonomi.
6.       Berikan data. Agar tidak sekedar menuduh, sebaik2nya kita harus sanggup menyampaikan data.
7.       Berikan agitasi (pengobaran semangat utk melawan). Agitasi bisa dlm bentuk jargon verbal maupun yel-yel dan sedikit lagu-lagu juang utk mengobarkan semangat.
8.       Yakin dlm berbicara. Persoalan ‘yakin’ itu juga harus muncul dlm diri, artinya, kita sendiri juga harus yakin dgn ideology, perspektif dan stratak kita.
9.       Pahami kondisi audiens/massa/pendengar.
Dari kesemuanya, yg penting lagi adl: Sampaikan dgn suaara lantang, Keras dan Tegas dgn kesesuaian naik-turunnya nada (tekanan vocal dalam tiap kata/kalimat).
Orator ulung yg ku kenal adalah: Siti Soendari, dia adalah agitator perempuan yg ada sebelum Soekarno muncul. Tentunya ini bukan Siti Soendari naknya Dr.Soetomo, ya. Ini adl Siti Soendari organizer serikat buruh kereta api di awal2 tahun 20an. Kemudian ada juga Soekarno yg memiliki kemampuan sebagai agitator ulung bahkan dlm skala internasional. Nah, dari Soekarno sendiri, dia memakai bahasa2 kiasan tp mudah dipahami dlm orasi2nya. Missal, kita mengenal orasinya dgn jargon: “inggris kita linggis, amerika kita setrika, jepang kita tending”, itu adalah bentuk agitasi dlm orasi Soekarno. Abstrak memang, namanya juga agitasi. Maka, dlm propaganda, kita harus jelaskan apa landasan agitasi2 kita.
Secara teoritik, variasi metode penyampaian orasi adl sbb:
1.       Kronologis, penjelasan yg menerangkan peristiwa berdasarkan urutan waktu/tahapan.
2.       Ilustrasi, pernyataan yg umum—penjelasancontoh pertentangan atau perbandingan.
3.       Kausalita, hubungan sebab akibat terjadinya suatu fenomena.
4.       Deskriftif, menggambarkan suatu hal atau keadaan (suaasana, bentuk, ciri, warna, rasa).
5.       Problem solving, deskripsi mengenai peristiwa, analisis sebab akibat, solusi.
6.       Deduktif dan Induktive, menguraikan hal yg umum kemudian menyeretnya kepada suatu hal yg kecil; uraian hierarkis.
7.       Klimaks dan Anti Klimaks, menempatkan posisi yg dianggap paling penting pd akhir suatu penjelasan.
8.       Familiaritas, mengemukakan sesuatu yg dikenal kemudian pindah kpd sesuatu hal yg asing.
9.       Akseptabilitas, mengemukakan gagasan yg diterima secara umum dan berlaku scr universal.