Kaum Miskin Indonesia

Kaum Miskin Indonesia
Perjuangan kita tak akan sia-sia. Asalkan kita tahu dari mana kita berasal (diktum sokrates), dan kemana tujuan kita (aquinas), serta dimana kita akan berhenti (Honing A Bana).

Minggu, 23 September 2012

MARHAENISME: KONSEPSI EKONOMI YG SARAT NILAI FILSAFAT



seperti yg sudah saya utarakan sebelumnya, filsuf dan orang yg berpikir bijak akan mengatakan semua konsep dan ide utk "kesejahteraan" pada dasarnya hanyalah utopia belaka... entah itu Marhaenisme, Sosialisme, Liberalisme, dll, pada dasarnya hanyalah "mimpi yang diteorikan"... tetapi, letak intinya bukan pada utopis atau tidaknya tujuan, tetapi usaha membentuk sintesis yg nyata dan terejawantah dari sebuah konsep yg utopia....

Marhaenisme merupakan sebuah konsep ekonomi ala Soekarno (dgn berbagai nasehat dari Tan Malaka, Hatta, dan "kamerad-kamerad" seperjuangannya).... saya kurang banyak dapat info ttg Marhaenisme (karena rezim Orde Baru "berhasil" mencanangkan de-Soekarno-isasi di Indonesia).... oleh sebab itu, saya hanya mengutarakan apa yg saya temui di buku-buku yg salah satunya pasti menarik bagi agan, yaitu buku "Persoalan Ekonomi Sosialis di Indonesia" karya Mohammad Hatta (ex-Wapres RI)



APA BEDANYA KITA DGN AMERIKA BILA KITA MAJU?

gw sengaja meletakkan sub-judul ini di awal, karena gw pernah dapet pertanyaan seperti ini ketika diskusi....

yap, seandainya kita berhasil memakai marhaenisme dan membuat Indonesia menjadi maju, bukankah kita juga akan menindas masyarakat negara lain atau membuat negara lain terinterdependensi? apa bedanya kita dgn Amerika yg kita benci?

gw jawab, ga ada bedanya... memang itulah hidup manusia yg hakiki, pada dasarnya hukum yg mutlak diletakkan sbg fondasi kehidupan ummat manusia di dunia adalah hukum rimba, yg kuat memakan yg lemah.... hidup manusia, secara berpolitik, berekonomi, dan menghasilkan budaya sebenarnya adalah bentuk realisme, sifatnya mengancam, menakutkan satu sama lain... kalau zaman dulu, semua itu diperoleh dari aneksasi (pencaplokan), invasi (penyerangan), dan peperangan....

bila kita mengacu pada epistemologi Friedrich Nietzsche, manusia itu harus menggunakan kekuatan dan ilmu pengetahuan utk "Der Wiel Zur Macht" (kehendak untuk berkuasa), sepatutnya manusia mencapai tingkat Übermensch (manusia unggul) sbg cara mencapai hal tsb...

posisi Indonesia apabila maju, akan sangat ditakuti, karena kita tidak memusingkan lagi masalah sembako, kebutuhan pokok tercukupi, cukup dikelola dgn baik dgn meningkatkan SDM dan kemudian budaya dan teknologi yg perlu progress.... itulah sebabnya, di masa Perang Dingin, Blok Barat amat takut apabila Indonesia jatuh ke poros sosialis, dimana aset kita tidak bisa diserap, melainkan aset kita akan menjadi kekuatan pada posisi tawar dlm hubungan diplomatik....

DASAR PEMIKIRAN MARHAENISME

bila mengacu pada ekonomi pembangunan di Negara-negara Sedang Berkembang (NSB/Third World), kita diberi pilihan:

1. ekonomi pasar (kapitalisme)
2. ekonomi perencanaan (sosialisme)
3. ekonomi semi-campuran
4. ekonomi campuran

masing2 memiliki kelebihan dan kekurangannya masing2, misalnya, ekonomi kapitalisme meletakkan kapital (kepemilikan modal) sbg syarat menuju kebebasan individual yg hakiki secara ekonomi, kelebihannya cukup banyak... misalnya, privatisasi BUMN dgn harapan Pemerintah tidak perlu lagi mengalokasikan dananya untuk investasi, urusan akuisisi tidak lagi menjadi persoalan negara, dan negara cukup mengambil pajak dan pungutan usaha swasta tsb utk dijadikan PDB daerah dan membangun daerah2 tertinggal.... tapi kerugian kapitalisme amatlah fatal, okelah suatu misal hari ini Indonesia menarik minat banyak investor asing, org2 berebut membeli ribuan lembar saham.... tapi apabila kondisi yg memaksa investor2 itu menjual-jual saham mereka (harga minyak dunia naik, valuta asing tidak stabil, kemandekan proses produksi) akan menciptakan resesi ekonomi pada kuartal keempat di Indonesia.... beberapa bulan kemudian, imbasnya adalah krisis global, jutaan orang di-PHK, nasib buruh luntang-lantung, efeknya pun trickle down, merembet kemana-mana (sbg misal proses produksi pangan yg tdk memenuhi target, sembako jadi naik)....

sosialisme juga memiliki banyak kekurangan, Pemerintah mengkordinir seluruh aset dgn kemungkinan "budget negara yg tipis" atau "SDM yg kurang", akibat yg terparah adalah collapse-nya aset yg satu membuat aset lain collapse, dan lama-kelamaan negara itu collapse.... tapi saya berani mengatakan bahwa sosialisme yg unggul adalah apabila negara tsb memiliki hasil bumi dan lautan yg MELIMPAH, seperti di Indonesia... inilah yg menjadi pikiran Soekarno....

Soekarno, semenjak berkuasanya Demokrasi Terpimpin (1959-1966) yg mana haluan ideologi kita disebut sebagai Manipol USDEK (Manifestasi Politik UUD 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia), melakukan manuver politik yg dari Non-Blok menuju Blok Timur (USSR, RRC, Vietnam, Kuba, dll)... tujuan Soekarno sebenarnya adl utk menjaring dana sebanyak-banyaknya tanpa harus membuat Indonesia terinterdependensi (ketergantungan).... USSR merupakan negara adidaya komunis paling loyal dgn Indonesia, memberikan bantuan tanpa bunga, bahkan lebih banyak bukan pinjaman melainkan sukarela.... lain halnya dgn USA, yg memberi bantuan lewat berbagai plan-nya dgn bunga pinjaman yg mengikat "seumur hidup"....

kita coba kilas balik perjalanan Marhaenisme... pada mulanya adalah pra-kemerdekaan, ketika Soekarno bergabung dgn PNI (Partai Nasional Indonesia)... gw denger dari berbagai info bahwa suatu ketika, Soekarno bertemu dgn petani di sebuah desa yg namanya "Marhaen"... Marhaen ini curhat kpd beliau bahwa pertanian di masa sulit akan benar-benar sulit, hama pipit dan wereng sekalinya merambah akan menghambat target panen.... tapi Marhaen tetap bersemangat akan adanya hari esok yg cerah, dgn modal "makan nasi", dia yakin hidupnya tak akan pernah kekurangan, tapi persediaan makanan orang2 banyak tidak akan tercukupi... bagi Soekarno, inilah dia "SOKOGURU" masyarakat, "SOKOGURU" revolusi....

kemudian, rumusan Marhaenisme ini dikumandangkan beliau lewat pidato Partindo (Partai Indonesia) tahun 1933...

bagi Soekarno, "Marhaen" bukan hanya melambangkan perwakilan terbaik kelas bawah, layaknya partai buruh di negara manapun misalnya bagi kaum "proletar" (buruh, buruh tani, pengrajin, dsb)... bagi Soekarno, Marhaen mewakili mayoritas rakyat kecil Indonesia pada umumnya yang... apakah dia itu pekerja atau wiraswasta yg hidupnya termarginalkan.... bahkan eksistensi mereka pun sangat rapuh...

mereka berada di ambang batas kelangsungan hidupnya, tapi sebagian terbesar kebutuhan materi, ekonomi, sosial, politik, dan pendidikannya hampir sama sekali tidak terpenuhi.... mayoritas orang Indonesia hidup menderita dan menghadapi resiko eksistensial dari satu saat ke saat lainnya...

marhaenisme adalah azas yang menghendaki susunan masyarakat dan susunan negeri yang dalam segala halnya menyelamatkan kaum marhaen... marhaenisme juga merupakan cara perjuangan untuk mencapai susunan negeri yang sejahtera, yang didapat melalui revolusi yg progressif....

jadi, marhaenisme hampir serupa dgn sosialisme... Soekarno memberikan pandangan perbedaannya, bahwa jika sosialisme biasanya memakai cara menasionalisasikan aset bumi dari kekuasaan asing, kemudian dijalankan oleh negara, maka marhaenisme lebih moderat dari itu.... Soekarno menggambarkan kesejahteraan buruh, buruh tani, pegawai kecil, tukang sayur, tukang becak, bukan hanya terletak pada jaminan kesehatan dan kebutuhan pangan, sandang, papan.... Soekarno menggalakkan perubahan nasib melalui pendidikan utk meningkatkan SDM rakyat.... setelah itu tercapai, soal nasionalisasi akan lebih mudah jika terutama sekali revolusi ekonomi terus berkumandang dlm dada para sokoguru tsb....

pasti muncul dlm benak kita, kenapa pada tahun 1960-an rakyat kecil masih banyak yg susah, antri minyak tanah dimana-mana, kemiskinan merajalela, sementara upaya pendidikan kaum miskin belum bisa dilaksanakan sepenuhnya...

Soekarno sedang melakukan berbagai usaha menegakkan marhaenisme, sbg contoh awal: Pembebasan Irian Barat (1961-1962) karena Soekarno tahu bahwa di Papua terdapat cadangan emas yg melimpah... usaha menguasai aset-aset Nusantara telah digalakkan Soekarno utk menegakkan marhaenisme, apalagi didukung oleh semangat nasionalisme saudara-saudara kita di Papua... tapi nyata-nyatanya saat ini setelah Soeharto berkuasa sampai sekarang, Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc dgn "asyik"nya merauk emas-emas Papua, rakyat Papua termarginalkan....

yg di zaman Manipol USDEK Soekarno mengumandangkan kalimat "go to hell with your aid" dan yakin akan kemandirian ekonominya, tapi semua itu berakhir gara2 1 pemberontakan G30S/PKI yg terkesan "konyol" bila didalangi oleh PKI...

bila kita tarik sebuah hipotesis, sebenarnya ada pengaruh asing yg sangat berupaya mengambil aset bumi kita, tapi Soekarno merupakan "penghambat" dlm merealisasikan upaya tsb....

Tidak ada komentar: